kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tujuh bulan ngebor, MRT Jakarta dapat dua stasiun


Senin, 18 April 2016 / 16:18 WIB
Tujuh bulan ngebor, MRT Jakarta dapat dua stasiun


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyampaikan bahwa mesin bor bawah tanah Antareja I sudah sampai di titik pembangunan Stasiun Istora, Minggu (17/4/2016). Antareja I adalah mesin bor (tunnel boring machine) pertama untuk proyek pembuatan terowongan bawah tanah MRT yang bergerak dari Patung Pemuda di Bundaran Senayan.

Antareja I tercatat mulai bergerak dari arah Bundaran Senayan sejak September 2015. Nah, selama tujuh bulan ini, tercatat sudah ada dua titik stasiun bawah tanah yang dilewati Antareja I.

Sebelum tiba di Stasiun Istora (sekitar depan Bursa Efek Indonesia), Antareja I sampai di titik Senayan (sekitar Gelora Bung Karno) pada beberapa bulan lalu.

"Panjang terowongan yang dibangun sejak 21 September 2015 dari titik awal Patung Pemuda Senayan hingga Stasiun Istora mencapai 928,5 meter, dengan rincian 327 meter dari Patung Pemuda menuju Stasiun Senayan, dan 601,5 meter dari Stasiun Senayan menuju Stasiun Istora," tulis PT MRT melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/4/2016).

Adapun mesin bor yang dioperasikan untuk proyek pembuatan terowongan bawah tanah MRT ini ada 4 unit. Dua mesin yang dioperasikan dari Patung Pemuda ke utara diberi nama Antareja I dan II, dan dua lagi yang dari Bundaran HI ke selatan diberi nama Mustikabumi I dan II. Keempatnya nantinya akan bertemu di titik pembangunan Stasiun Setiabudi.

Untuk antareja II yang telah dioperasikan sejak November 2015, per hari ini telah mencapai pembuatan terowongan dengan total panjang 655,5 meter.

Sementara itu, untuk dua mesin bor bawah tanah lainnya yang bergerak dari Bundaran HI, yakni Mustikabumi I dan Mustikabumi II saat ini telah bergerak melakukan penggalian terowongan sepanjang 225 meter.Posisinya sudah di sekitar Stasiun Dukuh Atas.

"Masing-masing mesin bor memiliki diameter sekitar 6,7 meter, dengan total panjang sekitar 43 meter dan bobot mencapai sekitar 323 ton, mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars)," papar PT MRT.

(Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×