kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uber akan menjual lini bisnis Asia Tenggara ke Grab


Senin, 19 Februari 2018 / 11:22 WIB
Uber akan menjual lini bisnis Asia Tenggara ke Grab
ILUSTRASI. UBER motor


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bisnis Uber di sejumlah negara memang tengah limbung. Bahkan penyedia layanan transportasi online tersebut sudah menjual bisnisnya ke pesaing lokal di beberapa negara, seperti di China dan Rusia.

Nah terbaru, Reuters, Sabtu (17/2) melaporkan, Uber bersiap menjual bisnisnya di kawasan Asia Tenggara ke perusahaan serupa asal Singapura, Grab. Sebagai gantinya, Uber akan mendapatkan imbalan porsi saham cukup besar di Grab. Namun, belum ada kesepakatan yang tercapai dan tidak ada kepastian waktu kapan kesepakatan akan dibuat.

Skema serupa juga dilakukan Uber di China dan Rusia. Di China, Uber menjual bisnisnya ke Didi Chuxing dua tahun silam, dengan imbalan 20% kepemilikan saham di Didi. Sedangkan di Rusia, awal bulan ini Uber menyelesaikan penggabungan operasional dengan Yandex, perusahaan serupa di Negeri Beruang Merah. Nah, Uber mendapatkan porsi 37% saham Yandex.

Rencana penjualan bisnis di Asia Tenggara tersebut diambil untuk membantu Uber menekan biaya sebagai persiapan penawaran umum perdana (IPO) tahun depan.

Namun, Strait Times mengutip pernyataan dari perwakilan Uber dan Grab melaporkan, rencana Uber menjual bisnisnya ke Grab adalah spekulatif. "Kami tidak mengomentari rumor dan spekulasi," kata jurubicara Uber, kemarin. Jawaban senada diberikan jurubicara Grab.

Sejak mengambil alih posisi Travis Kalanick sebagai CEO Uber pada bulan Agustus 2017 lalu, Dara Khosrowshahi memang fokus membenahi reputasi perusahaan ini yang menghadapi sejumlah kasus. Khosrowshahi juga fokus membenahi keuangan untuk mendorong profitabilitas. Kerugian Uber tercatat melonjak 61% pada 2017 jadi US$ 4,5 miliar. Namun, kerugian Uber di kuartal IV-2017 sudah mulai menyusut dibandingkan kuartal sebelumnya.

Spekulasi lain yang beredar, kabar penjualan bisnis Uber di Asia Tenggara itu berkaitan juga dengan investasi Softbank di Uber. Catatan saja, perusahaan investasi Jepang itu membeli 15% saham Uber.

Reuters melaporkan pada November 2017 lalu mengutip seorang sumber, investasi SoftBank di Uber memungkinkan untuk mengonsolidasikan beberapa aset di Asia. Kebetulan Softbank juga menaruh dananya di Grab.




TERBARU

[X]
×