Underpass Simpang Mandai Maros sudah bisa dilalui

Selasa, 20 Juni 2017 | 21:36 WIB   Reporter: Ramadhani Prihatini
Underpass Simpang Mandai Maros sudah bisa dilalui


JAKARTA. Mendekati puncak arus mudik Lebaran 2017, undepass Simpang Lima Mandai di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini sudah bisa dilalui kendaraan dua arah.

Underpass yang diberi nama Simpang Sayang ini hanya akan dibuka selama 14 hari, mulai H-7 hingga H+7 Lebaran untuk penyelesaian pekerjaan minor.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar Bastian S. Sihombing mengungkapkan, progres keseluruhan saat ini mencapai 97% dengan kondisi penyelesaian akhir berupa pengecatan dan kelengkapan marka jalan. Rencananya pekerjaan penyelesaian underpass akan di mulai kembali H+7 Lebaran dan akan rampung 100% pada 11 Juli 2017.

“Untuk kondisi pengerasan jalan sudah 100% layak dilalui kendaraan dengan kondisi pengerasan beton bertulang termasuk median jalannya, tinggal penyelesaian pekerjaan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan kolam air mancur yang berada di atas underpass,” ujar Bastian, Selasa (20/6). 

Pembangunan underpass tersebut penting guna mengatasi kemacetan di daerah itu terlebih pada saat arus mudik Lebaran yang pada tahun sebelumnya bisa terjadi kemacetan hingga beberapa kilometer.

Nah pada hari biasa pun Simpang Mandai merupakan salah satu titik macet paling parah di kawasan metropolitan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar), karena merupakan titik pertemuan arus lalu lintas ekonomi regional dari Makasar - Maros - Parepare maupun lalu lintas keluar-masuk Bandara Sultan Hasanuddin yang menjadi hub utama lalu lintas udara di Pulau Sulawesi dan kawasan timur Indonesia.

“Dari hasil evaluasi sejak dibuka fungsional, underpass tersebut sudah mampu menghilangkan kemacetan yang biasa terjadi di kawasan tersebut. Arus lalu lintas dari Maros menuju Makassar dan sebaliknya sudah relatif lancar,” kata Bastian.

Underpass ini memiliki panjang keseluruhan 1.050 meter dengan konstruksi terowongannya sepanjang 110 meter dan lebar 2 x 9 meter. Untuk membangun underpass, dana yang digunakan berasal dari APBN Multiyears tahun anggaran 2015-2017 dengan biaya Rp 169,63 miliar dengan kontraktor pelaksana adalah PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan

Terbaru