kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wika Realty akan rilis 12 proyek baru dengan investasi Rp 27,19 triliun


Kamis, 18 Januari 2018 / 20:38 WIB
Wika Realty akan rilis 12 proyek baru dengan investasi Rp 27,19 triliun
APARTEMEN TAMANSARI KENCANA dari WIKA Realty


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wika Realty akan terus melanjutkan ekspansi bisnis. Meskipun 2018 sudah mulai memasuki tahun politik, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini masih cukup percaya diri untuk meluncurkan banyak proyek baru.

Tahun ini, Wika Realty berencana meluncurkan 12 proyek baru yang terdiri dari proyek high rise building, rumah tapak dan juga proyek recurring income. Seluruh proyek tersebut diperkirakan akan menelan total investasi sebesar Rp 27,19 triliun. Namun, pengembangannya akan dilakukan secara bertahap.

Secara umum Wika Realty melihat prospek pada tahun 2018 tidak jauh berbeda dengan tahun 2017 apalagi sudah menjelang tahun politik. Tetapi perusahaan melihat peluang bisnis properti masih ada untuk daerah tertentu yang serapan pasarnya cukup tinggi.

"Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil serta tingkat suku bunga KPR dan KPA yang masih cukup menarik (rendah) mampu mendorong permintaan akan properti." ungkap Agung Salladin, Direktur Utama Wika Realty dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Kamis (18/1).

Lima dari antara proyek baru yang akan dirilis Wika Realty tahun ini merupakan proyek high rise. Pertama, perusahaan akan meluncurkan Tamansari Hive Residence di Cawang, Jakarta Timur pada semester I 2018. Proyek ini akan dibangun di lahan seluas 5.000 meter persegi (m2) dengan nilai investasi Rp430 miliar.

Kedua, Wika Realty akan meluncurkan dua tower apartemen di Permata Hijau, Jakarta Selatan dengan kapasitas 300 unit pada paruh pertama tahun ini. Proyek itu akan dibangun di lahan seluas 4.700 m2 dan akan menelan investasi Rp 510 miliar.

Proyek ketiga adalah proyek apartemen di Kelapa Gading yang dibangun di lahan 1,9 ha dengan investasi Rp 1,4 triliun. Ini akan dipasarkan pada semester I mendatang.

Keempat akan bangun proyek apartemen di Depok di lahan seluas 8.200 m2 dengan investasi Rp 850 miliar di mana rencananya akan dipasarkan pada paruh kedua 2018. Dan kelima akan dibangun apartemen di Keputih, Surabaya di lahan 9.700 m2 dengan nilai investasi Rp1,2 triliun.

Sementara untuk rumah tapak rencananya akan diluncurkan empat proyek baru. Pertama akan diluncurkan perumahan di Parangloe Makassar pada Semester I 2018 di lahan seluas 55 hektare dengan investasi Rp2,1 triliun.

Kemudian di paruh kedua tahun ini akan dirilis landed house di Palembang seluas 20 ha dengan investasi Rp 670 miliar, di Bintaro, Tangerang seluas 7.3 ha dengan investasi Rp 4,5 triliun dan di Soreang di lahan 14 ha yang akan menelan investasi Rp760 miliar.

Adapun di sektor recurring income akan diluncurkan tiga proyek baru. Pertama di Laswi, Bandung yang akan dibangun di lahan 21 ha dengan nilai investasi Rp1,8 triliun.

Kedua, akan diluncurkan proyek Central Business Sudirman Jakarta di lahan seluas 1,6 ha dengan nilai investasi Rp 12,5 triliun. Dan ketiga adalah proyek Integrated Building Soekarno-Hatta Airport Jakarta yang akan dibangun di lahan 1,7 ha dengan investasi Rp 470 miliar.

“Persentase recurring income Wika Realty saat ini hanya 8.46%. Oleh karena itu persentase akan ditingkatkan menjadi 12%,” ujar Agung.

Tahun ini, Wika Realty cukup agresif dalam memasang target marketing sales sejalan dengan banyak peluncuran proyek-proyek baru. Perusahaan membidik pra penjualan Rp 4,5 triliun atau melesat 175% dibandingkan pencapaian tahun 2017 yaitu sebesar Rp 2,5 triliun.

Untuk mendanai ekspansi bisnis yang akan dilakukan tahun ini, Wika Realty akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex)Rp 5 triliun tahun ini. Dana tersebut akan bersumber dari penambahan modal, penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), dan dari penerbitan Medium Term Notes (MTN).

“Dana capex tersebut akan digunakan untuk investasi tanah, pengembangan dan konstruksi kawasan, dan akuisisi perusahaan,” kata Agung.

Agung mengatakan, saat ini rencana go public Wika Realty masih dalam proses persiapan. Perusahaan menjadwalkan IPO tersebut akan digelar pada Semester I tahun 2018 dengan target perolehan dana segar sekitar Rp 1,5 triliun- Rp 2 triliun.

Selain meluncurkan proyek-proyek baru, Wika Realty juga akan melanjutkan pengembangan pada proyek-proyek eksisting yang sedang berjalan, diantaranya Tamansari Grand Samarinda (Landed House), Tamansari Puri Bali II, Depok (Landed House), Tamansari Metropolitan Manado II (Landed House), Tamansari Gangga, Bali (Villatel), Tamansari Emerald, Surabaya (Apartemen), Tamansari Skylounge, Makassar (Apartemen), Tamansari Kencana, Bandung (Apartemen), dan Tamansari Skylounge, Balikpapan (Apartemen).

Saat ini. Wika Realty menguasai lahan-lahan seluas 285 baik berupa milik sendiri maupun lewat Kerja Sama Operasi (KSO). Sekitar 160 ha diantaranya sedang dikembangkan saat ini dan 125 ha sisanya masih belum digarap.

Agung bilang, lahan-lahan ttersebr di beberapa kota, antara lain Medan, Bandung, Bekasi, Jakarta, Depok, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Samarinda, Balikpapan, Makassar, Manado, dan Kendari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×