Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Metranet anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mulai merambah bisnis rating. Melalui Inrate yang hari ini diperkenalkan, perusahaan mencoba meramaikan persaingan big data khususnya rating lokal.
Hartana, CEO Inrate menyampaikan bahwa pihaknya akan meramaikan industri rating dan memberikan alternatif tv rating yang mencakup semua segmen. Harapannya Inrate bisa digunakan oleh praktisi tv, agensi periklanan dan pemilik brand untuk menyusun strategi.
"Poin yang membedakan Inrate dari kompetitor adalah kami memiliki pelanggan, data digital dan mengelola big data analysis," ujarnya dalam siaran pers, Senin (10/12).
Inrate akan mengukur rating melalui tayangan berbayar maupun free to air. Sumber data akan diambil dari 2,1 juta pelanggan UseeTV yang tersebar di 438 kota dan 34 Provinsi. Perhitungan didasarkan profiling helix persona yang didapatkan dari lembaga penelitian Roy Morgan dan big data miliknya.
Asal tahu saja, berdasarkan PWC Global Entertainment & Meda Outlook 2017-2021, potensi belanja iklan di Indonesia pada tahun 2021 mendatang mencapai US$ 13,7 miliar atau meningkat 63,1% dibandingkan tahun 2016 lalu yang tercatat sebesar US$ 8,4 miliar.
Pertumbuhan terbesar terjadi pada internet baik kategori paid search, display, classified dari 13,1% menjadi 21,5%. Sedangkan belanja iklan untuk kategori video baik tv, web video dan bioskop mencapai 53,8% dari sebelunya 53,6% dari total belanja.
Metranet menawarkan layanan Inrate dalam tiga paket yakni Inrate Lite yang terdiri dari pilihan basic, silver dan gold. Sedangkan pada tahun depan, perusahaan akan mengenalkan paket Inrate Pro dengan bberapa fitur tambahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
