kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada corona, Suzuki buka peluang revisi target produksi


Kamis, 09 April 2020 / 20:12 WIB
Ada corona, Suzuki buka peluang revisi target produksi
ILUSTRASI. Suzuki Indombil Motor membuka peluang merevisi target produksi tahun ini


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) membuka peluang merevisi target produksi sepeda motor tahun ini. Pertimbangan ini diambil seiring dengan menurunnya intensitas kegiatan produksi sepeda motor di tengah-tengah wabah virus corona (Covid-19).

Seperti diketahui, PT Suzuki Indomobil Motor memutuskan akan menghentikan produksi sementara selama dua pekan terhitung sejak 13 April 2020 mendatang. Hal ini bertujuan memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Produksi dan penjualan sepeda motor nasional bakal turun tahun ini

Seiring dengan adanya rencana tersebut, Department Head of Sales & Marketing 2W PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), Yohan Yahya memperkirakan produksi sepeda motor Suzuki di bulan April akan menurun hingga sekitar 40%-60% dibanding kondisi normal.

Pada kondisi normal, Suzuki mampu memproduksi di atas 10.000 unit sepeda motor setiap bulannya. Kegiatan produksi dilakukan dengan mengandalkan pabrik Suzuki yang berlokasi di Cakung untuk pembuatan mesin dan pabrik Tambun untuk proses perakitan.

Beberapa line up sepeda motor yang diproduksi di antaranya seperti Suzuki Satria, Adress, NEX II GSX Series, dan juga model-model lainnya. Unit diproduksi dipasarkan baik di pasar lokal maupun ekspor.

Dengan adanya kapasitas produksi tersebut, mulanya Suzuki menargetkan bisa memproduksi sebanyak 10.000 unit sepeda motor setiap bulannya ketika wabah corona belum merebak di Indonesia pada awal tahun.

Namun demikian, menimbang kondisi yang ada, Suzuki mulai membuka peluang untuk merevisi target produksi yang sudah ditetapkan sebelumnya.  “Kami mempertimbangkan hal itu, segera,” ujar Yohan kepada Kontan.co.id pada Kamis (9/4).

Meski begitu, Yohan memperkirakan bahwa stok ketersediaan yang ada akan mampu memenuhi permintaan pasar meski ada penghentian produksi sementara. Apalagi, Yohan mencatat bahwa permintaan sepeda motor menunjukkan tren penurunan sejak pertengahan bulan Maret lalu seiring merebaknya virus corona di Indonesia.

“Minggu ketiga bulan Maret hingga ke sini terjadi lonjakan penurunan yang cukup besar,” tambah Yohan (9/4).

Baca Juga: Produksi mobil nasional juga tak kebal dari pandemi virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×