kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi Covid-19, Siantar Top (STTP) optimistis target di kuartal I tercapai


Kamis, 04 Juni 2020 / 20:02 WIB
Ada pandemi Covid-19, Siantar Top (STTP) optimistis target di kuartal I tercapai
ILUSTRASI. Produk dari PT Siantar Top Tbk (STTP)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Siantar Top Tbk (STTP) optimis mampu mencatatkan kinerja menterang di tiga bulan pertama tahun ini. Perusahaan sudah menergetkan, penjualan di kuartal pertama tahun ini bakal naik 9% sedangkan laba bersih bisa terkerek lebih dari 20% dibandingkan kinerja di kuartal I-2019.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan STTP di kuartal I-2019 capai Rp 862,71 miliar. Sementara, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih perusahaan tercatat Rp 135,20 miliar di akhir Meret 2019 silam.

Dengan asumsi target yang dipatok perusahaan, maka penjualan STTP pada triwulan pertama tahun ini bisa sekitar Rp 940,35 miliar . Sementara laba bersih STTP diperkirakan bisa berada di atas Rp 162,24 miliar di akhir Maret 2020 kemarin. 

Baca Juga: BEI mencermati saham Siantar Top (STTP) yang melonjak 167% sejak awal tahun

Proyeksi pencapaian yang demikian bukannya tanpa tantangan. Dalam hal ini, tantangan terbesar berasal dari pandemi virus corona (ovid-19) yang mewabah di berbagai belahan dunia. Efek dari pandemi ini terutama dirasakan pada penjualan ekspor.

Direktur STTP Armin mengatakan, penjualan ekspor STTP ke China sempat terganggu pada bulan Februari 2020. Hal ini diakibatkan oleh adanya penerapan kebijakan lockdown di negara tersebut. Hal yang serupa juga terjadi pada beberapa negara tujuan ekspor lainnya seiring dengan menyusulnya pemberlakuan kebijakan lockdown di negara-negara lain.

Di sisi lain, permintaan ekspor dari tujuan ekspor tertentu seperti misalnya Taiwan, meski tidak menerapkan lockdown juga sempat mengalami penurunan. Dugaan Armin, hal ini disebabkan oleh perilaku konsumen di  Taiwan yang cenderung menjadi lebih selektif dalam membelanjakan uangnnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×