kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada tekanan pandemi virus corona, Pertamina pangkas biaya di sektor hulu migas


Selasa, 21 April 2020 / 14:34 WIB
Ada tekanan pandemi virus corona, Pertamina pangkas biaya di sektor hulu migas
ILUSTRASI. Ilustrasi Pertamina Hulu Mahakam


Sumber: Lotte Mart | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melakukan efisiensi biaya di sektor hulu minyak dan gas (migas) guna memitigasi pandemi virus corona dan dampak yang ditimbulkannya. Efektivitas biaya tersebut dilakukan untuk menjaga produksi hulu migas pada tahun 2020 ini tetap berada di level normal.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menjelaskan, prioritas sektor hulu Pertamina saat ini adalah optimalisasi dan efektivitas biaya sambil merencanakan ulang anggaran dan kegiatan di hulu migas. Untuk mendukung langkah tersebut, katanya, Pertamina mendorong seluruh anak perusahaan hulu meningkatkan sikap cost awareness dan cost consciousness pada semua lini aktivitas operasional.

“Kepada seluruh anak perusahaan hulu diharapkan dapat melakukan optimalisasi aset atau fasilitas yang ada, baik di internal maupun antara anak perusahaan melalui sharing facility, sehingga diharapkan dapat meminimalkan pengadaan baru,” ungkapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/4).

Baca Juga: Harga BBM di Malaysia sudah turun lima kali dalam sebulan, Indonesia kapan?

Dharmawan menyampaikan, peninjauan kembali seluruh rencana kerja pun harus dilakukan untuk dapat menjaga keekonomian proyek hulu migas saat ini. Secara operasional, aktivitas pada sumur eksplorasi dan sumur eksploitasi akan diturunkan masing-masing sebesar 35% dan 25 %.

Sedangkan aktivitas pada sumur yang memberikan kontribusi langsung pada produksi, termasuk kegiatan workover yang menjadi tulang punggung untuk mempertahankan level produksi sumur akan dipertahankan sepanjang memberikan pertimbangan cost & benefit yang baik.

Dengan langkah tersebut, sambung Dharmawan, biaya operasional sektor hulu Pertamina dapat diefektifkan dari US$ 5,52 miliar menjadi US$ 4,44 miliar. Sedangkan biaya investasi dioptimalkan sebesar 24% dari US$ 3,7 miliar menjadi US$ 2,8 miliar.

"Kami harus beradaptasi dengan kondisi apapun, baik saat harga minyak mentah melonjak tinggi maupun menurun tajam. Dan untuk kondisi sekarang, kami pun optimis dapat melewati masa sulit ini dengan baik dan terus berupaya menjaga produksi hulu migas tahun ini tetap dapat tercapai di atas 894 MBOEPD," ujar Dharmawan.

Baca Juga: Pertamina pernah bertransaksi dengan Hin Leong, trader minyak yang terancam kolaps

Lebih lanjut, Dharmawan pun tak menampik bahwa kondisi saat ini telah mengakibatkan berbagai konsekuensi secara operasional maupun finansial. Seperti terganggunya mobilitas dan jadwal pergantian pekerja lapangan, terhambat nya logistik dan interaksi dengan para stakeholder serta kemungkinan menurunnya pendapatan dari sektor hulu.

"Pertamina terus memantau perkembangan situasi global sambil terus menjalankan rencana untuk tetap berupaya mengejar target produksi hulu migas," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×