kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adakan CEO Talk, IAFMI mendorong pelaku bisnis migas mencermati era e-commerce


Kamis, 31 Januari 2019 / 13:50 WIB
Adakan CEO Talk, IAFMI mendorong pelaku bisnis migas mencermati era e-commerce


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI), kembali melaksanakan CEO TALK 5 di Nusantara Room, Hotel Dharmawangsa pada Selasa (29/1), dengan fokus pembahasan diskusi pada "e-commerce Masa Depan Dunia Migas Indonesia"

CEO Talk 5 dihadiri lebih dari 100 orang peserta terdiri dari pimpinan regulator dan praktisi bisnis Migas seperti dari KKKS, kontraktor EPC, supply chain, asosiasi serta primary stakeholder lainnya dalam bidang migas.

Melalui CEO Talk 5, peserta tidak hanya hadir dan membahas fenomena e-commerce dalam dunia migas berdasarkan pemaparan fakta, kajian materi yang disampaikan Rhenald Kasali, namun juga mencermati pemberian respon tepat dalam disruspi yang tengah terjadi.

Tujuan utama CEO Talk 5 bagi para peserta untuk tidak hanya mencermati dan larut dalam perubahan disrupsi (e-commerce) dalam dunia migas di tanah air, namun respond yang tepat yang perlu dilakukan sehingga pimpinan regulator dan praktisi bisnis dapat saling bersinergi dan menjadi tuan rumah dalam industri migas di tanah air.

“Melalui peran teknologi yang terjadi dengan pesat dalam bisnis global, regulator dan praktisi bisnis migas di tanah air dituntut dapat memberikan respon yang cepat dan tepat. Mencermati hal ini, IAFMI melalui CEO TALK 5 mencoba menggali ide inovasi serta memperkuat sinergi oleh primary stakeholder migas di tanah air, agar bisa dengan kuat dan kokoh menjadi tuan rumah dalam industry migas di tanah air," ujar Rudiantio Rimbono, Ketua Umum IAFMI dalam siaran pers, Kamis (31/1).

Challenge terbesar dalam hulu migas Indonesia adalah belum ditemukan lagi great discovery sehingga produksi migas terus menurun. Hal ini berbanding terbalik dengan konsumsi yang semakin meningkat. Disamping itu kondisi harga minyak dunia yang menuju ke kesetimbangan baru memaksa untuk efisiensi tetap dilakukan untuk mencapai tingkat keekonomian yang masih menarik.

Salah satu factor yang diharapkan untuk menyumbang efisiensi adalah dari proses pengadaan di industri migas. Perkembangan e-commerce yang sangat pesat memiliki potensi yang tinggi untuk membantu mengefisiensikan proses pengadaan untuk memenuhi keempat aspek diatas. Salah satu contoh yang sudah dilakukan adalah dengan centralized integrated vendor database (CIVD).

IAFMI sebagai asosiasi profesi migas mendorong kemajuan teknologi ini dengan menggandeng gazEgaz dalam membangun platform e-commerce di industri migas Indonesia. Kunci dari bertahan didalam perubahan yang sangat cepat (disruptif) adalah selalu “keep relevant” di setiap kondisi. 

Mindset yang dibutuhkan bukan lagi hanya efisiensi, eksploitasi namun juga eksplorasi ke hal-hal baru, metode metode baru maupun teknik pemasaran yang baru. Dengan perkembangan teknologi informasi pemantauan, pengumpulan data, analisis hingga modelling dan visualisasi dapat dilakukan dengan cepat oleh sebab itu data akan menjadi mata uang baru new currency di masa depan.

Sama seperti menemukan great discovery pada dunia migas, mindset yang dibutuhkan untuk “keep relevant” adalah eksplorasi. Untuk itu regulasi yang mendukung juga perlu digulirkan untuk memotivasi para pelaku industri melakukan eksplorasi.

Untuk itu, IAFMI merekomendasikan lima poin kepada para business leader di industry migas Indonesia, pertama, untuk mulai menginvestasikan kajian dan penelitian aplikasi teknologi untuk meningkatkan performa organisasi di bidang-bidang perencanaan, operasional/produksi, pemasaran dan manajemen. 

Kedua, mendorong pemerintah ataupun pembuat undang-undang untuk merevisi peraturan yang dapat men-demotivasi para pelaku industry untuk mengeksplorasi metode-metode baru selama masih dapat ditpertanggung jawabkan dalam aspek keselamatan dan lingkungan. Ketiga, mendorong pemerintah ataupun pembuat undang-undang untuk membuka data-data kepada public yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah eksplorasi.

Keempat, Penerapan teknologi informasi diharapkan dapat dilakukan secara gradual sehingga tidak menimbulkan penurunan produktivitas yang tidak perlu. Transformasi yang dilakukan secara bertahap juga dilakukan untuk memastikan teknologi yang diaplikasikan termanfaatkan secara penuh.

Kelima, strategi kolaborasi dan saling komplementari teknologi atau keahlian adalah keharusan dlm era digital ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×