kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) mulai fokus kembangkan bisnis digital


Jumat, 26 April 2019 / 18:24 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) mulai fokus kembangkan bisnis digital


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) meluncurkan dua aplikasi penunjang bisnisnya. Setelah layanan aplikasi sewa online lepas kunci bernama Share Car diperkenalkan kini hadir juga layanan jual beli mobil bekas lewat situs caroline-id.com.

Caroline merupakan sebuah situs yang dapat mempertemukan pembeli dan penjual mobil bekas dengan harga yang transparan dan kualitas yang terpercaya dengan sistem bidding. Caroline merupakan juga merupakan bagian dari Triputra Group yang didukung oleh Astra Credit Company dan diawasi oleh OJK.

Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur Adi Sarana Armada memaparkan investasi Caroline sekitar Rp 6 miliar sampai Rp 7 miliar. Hanya saja kontribusinya terhadap ASSA belum besar karena tahun ini baru mulai menjadi start up baru. "Sampai akhir tahun diharapkan Caroline bisa mentransaksikan sekitar 3.000 unit mobil," kata Prodjo kepada Kontan.co.id, Jumat (26/4).

Menurutnya kontribusi digital tidaklah begitu besar di awal Namun dari bisnis digital dapat membentuk ekosistem yang nantinya akan membantu seluruh urusan bisnis
mobil. Sehingga bisnis utama ASSA masih berasal dari bisnis rental.

Ditambah saat ini bisnis ASSA yang lebih banyak untuk business to business (B2B) tetapi dengan adanya layanan digital membuka dua opsi bisnis baru. "Kami jadi bisa punya bisnis dengan pendekatan business to consumer (b2c) dan juga consumer to consumer (c2c)," tambah Prodjo.

Sekedar informasi, tahun ini ASSA menargetkan pendapatan sekitar Rp 2,1 triliun. Atau naik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,69 triliun. Prodjo mengaku pada kuartal I-2019 bisnis masih berjalan positif karena sudah mengantongi pendapatan Rp 500 miliar. "Kuartal II-2019 perusahaan-perusahaan sudah mau investasi tapi masih belum kencang. Hal ini juga karena pengaruh ekonomi global," tambahnya.

Marcello Haryanto, Co-Founder Caroline.id menjelaskan layanan nya merupakan solusi jual mobil yang baru. Karena dalam Caroline tersedia layanan inspeksi sehingga membuat pembeli menjadi transparan. Ditambah pembeli dapat melihat dan mencoba langsung kendaraan.

Sedangkan bagi penjual, tersedia kepastian pembeli. Karena dengan sistem penawaran atau bidding, pembeli harus deposit Rp 1 juta terlebih dahulu. Bila pembelian
berhasil maka uang akan menjadi pendapatan bagi Caroline. Sedangkan bila gagal membeli uang akan kembali ke pembeli.

"Setiap hari kita buat jadwal penawaran jam 6 sore sampai 9 malam. Sehingga pada waktu pagi sampai siang pembeli bisa mencari terlebih dulu mobil apa yang mereka mau," kata Marcello kepada Kontan.co.id, Jumat (26/4).

Graceila Putri, Associate Product Manager Caroline.id menjelaskan Caroline tidak memberikan batasan harga atas. Sehingga penjual dapat meraih keuntungan yang besar.

"Ditambah dengan dukungan Triputra Group dan ASSA kami tidak punya target untuk cari pendanaan tambahan atau exit seperti layaknya start up lain. Melainkan kami mau membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan segala jenis kesusahan yang ditemui di pasar otomotif sekitar jual-beli mobil," kata Grace kepada Kontan.co.id, Jumat (26/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×