kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AKRA & BP akan bangun 25 SPBU baru, Total Oil masih fokus yang sudah ada


Rabu, 10 April 2019 / 19:22 WIB
AKRA & BP akan bangun 25 SPBU baru, Total Oil masih fokus yang sudah ada


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan British Petroleum (BP) merencanakan pendirian 20 hingga 25 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Jawa ditahun 2019 ini. Hal ini sebagai realisasi target pendirian 350 SPBU dalam satu dekade kedepan yang dicanangkan oleh AKR-BP beberapa waktu lalu.

Direktur AKR, Suresh Vembu mengungkapkan rencana pendirian SPBU baru ini akan menggunakan merek BP. Bentuk layanan serta jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan ditawarkan sama dengan apa yang sudah dimiliki oleh SPBU AKR-BP sejauh ini.

“Di SPBU BP produk yang kita jual adalah non subsidi; gasoline BP 90, BP 92, BP 95 dengan teknologi aktif serta BP diesel,” jelas Suresh ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (10/4). Selain jenis BBM tersebut, AKR-BP juga menyediakan layanan lain di SPBU-nya, antara lain minimarket, bengkel kendaraan bermotor, dan sejumlah kedai.

Rencana pendirian SPBU ini dibenarkan oleh pihak BP. Melalui Media Relations BP, Wigra Hanafiah. “Seperti yang pernah disampaikan oleh Pak Pete Molloy (President Director APR), tahun ini sekitar 20-an,” jelas dia, Rabu (10/4). Sejauh ini, rencana pendirian SPBU secara khusus akan dilakukan di Jakarta Pusat dan Surabaya.

Suresh sendiri tidak memberi keterangan lebih lanjut terkait rincian lokasi SPBU baru. Demikian halnya ketika ditanyai anggaran yang disiapkan oleh AKR-BP, Suresh belum bisa memastikan sebab perhitungannya didasarkan dari beberapa aspek, antara lain; model SPBU, komposisi milik perusahaan dan dealer.

Selain rencana pendirian bersama BP, Suresh bilang AKR juga akan mendirikan SPBU bersubsidi di kawasan terluar, terdepan dan tertinggal (3T) sesuai dengan rencana yang ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak Gas (BPH Migas). Sayangnya, Suresh enggan menjawab terkait perkembangan proyek ini.

Sementara itu pihak Total Oil Indonesia memilih berfokus pada jaringan SPBU yang sudah ada hingga saat ini. “Kami akan selalu melihat peluang bisnis, namun penambahan jumlah SPBU mempertimbangkan dari kantor pusat juga,” ujar Magda Naibaho Brand Manager PCMO & Fleet PT Total Oil Indonesia, Rabu (10/4).

Total Oil Indonesia memiliki 18 SPBU yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung. Jenis BBM yang disediakan meliputi, Performance 95, Performance 92, Performance 90 dan Performance diesel. Selain itu Total juga menyediakan layanan convenience store Bonjour yang merupakan milik Total Oil Indonesia serta ATM Center dan tempat pengisian nitrogen.

Ketika ditanyai terkait rencana kemitraan, Magda mengungkapkan belum ada rencana penerapan system Dealer Owned, Dealer Operated (DODO) seperti yang akan diterapkan oleh pihak SHELL. Total Oil Indonesia masih dengan skema bisnis yang sama yakni Company Owned, Dealer Operated (CODO).

Terkait penerapan formula harga BBM yang ditetapkan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pihak ARK-BP belum menjawab langkah apa yang akan diambil. Dilain pihak Pengamat Energi dari Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro bilang penerapan formula harga BBM lebih menjadi panduan dan tidak begitu mempengaruhi lini bisnis minyak gas.

“Saya kira itu hanya patokan, karena nanti realisasi harga yang dilakukan masing-masing bagian usaha tidak sama namun masih di kisaran yang ditetapkan, yang diharapkan pemerintah supaya mudah dikontrol,” ungkap dia, Rabu (10/4).

Selain itu, ia meyakini Pertamina masih dalam kondisi yang aman sekalipun beberapa pihak swasta menggencarkan ekspansi. Komaidi bilang selama ini SPBU Swasta lebih mengincar sektor yang tidak diambil pertamina sehingga keduanya memiliki fokus yang berbeda. Namun ia melihat hal ini memberi nilai positif bagi konsumen sebab konsumen memiliki opsi tentang pilihan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×