kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis : Investasi di Gojek ciptakan sumber pendapatan baru bagi Telkomsel


Rabu, 02 September 2020 / 11:06 WIB
Analis : Investasi di Gojek ciptakan sumber pendapatan baru bagi Telkomsel
ILUSTRASI. Dengan jaringan dan infrastruktur yang sudah matang serta dukungan teknologi terkini, Telkomsel akan mendapatkan banyak keuntungan sebagai pemegang saham Gojek.KONTAN/Cheppy A. Muchlis/30/12/2015


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Niat PT Telkomsel untuk berinvestasi di GoJek dinilai positif oleh sejumlah analis pasar modal. Head Research Panin Sekuritas Nico Laurens menilai, rencana Telkomsel untuk masuk ke Gojek adalah solusi untuk memperluas pasar. 

Dengan jaringan dan infrastruktur yang sudah matang serta dukungan teknologi terkini, Telkomsel akan mendapatkan banyak keuntungan sebagai pemegang saham Gojek. "Ekosistem Gojek yang sudah mapan dengan berbagai jenis aplikasi dan layanan yang memiliki jutaan mitra dan pelanggan adalah pasar menggiurkan. Telkomsel harus punya backbone baru untuk meningkatnya pendapatannya. Ekosistem Gojek adalah pilihan pasar yang menarik," ujar Nico, Selasa (1/9).

Menurut Nico, masuknya Telkomsel ke Gojek bisa menjadi strategi bisnis jangka panjang bagi perusahaan telekomunikasi itu. Dengan basis data pasar konsumen yang tersedia di Gojek, Telkomsel dapat melakukan akselerasi bisnis dengan berbagai layanan yang sesuai dengan karakteristik dan perubahan gaya hidup pasar. 

Dengan dukungan infrastruktur dan jaringan yang matang, Telkomsel memiliki aset yang strategis. Apalagi dengan tren perubahan gaya hidup yang terjadi akibat Pandemi telah mendorong banyak aktivitas beralih ke digital.

Dengan jutaan mitra driver dan ratusan ribu mitra pelaku usaha, GoJek dinilai memiliki karakteristik market yang menarik. "Telkomsel seharusnya bisa mengoptimalkan potensi itu sebagai sumber pendapatan baru," ujar Nico.

Di sisi lain, lanjutnya, kolaborasi dengan Telkomsel juga akan menguntungkan GoJek. Bagi perusahaan rintisan berbasis aplikasi, faktor utama penopang bisnis adalah permodalan. Dengan masuknya Telkomsel, maka akan semakin memperkuat modal Gojek untuk terus menjaga posisinya sebagai market leader.

Sementara untuk mendukung Telkomsel memperkuat bisnis digital, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom Group) tidak akan memangkas alokasi belanja modal (capex) tahun ini. Langkah Telkom ini juga sejalan dengan rencana anak usahanya yaitu  PT Telkomsel Indonesia untuk menginjeksikan modalnya di PT Karya Anak Bangsa (Gojek). 

"Masa pandemi ini justru menjadi momentum akselerasi digitalisasi, terutama pada bisnis mobile maupun fixed broadband IndiHome. Itu sebabnya rasio capex perusahaan tahun ini tetap 25 persen dari pendapatan," ungkap Direktur Keuangan Telkom  Heri Supriadi dalam paparan publik akhir pekan lalu (27/8).

Sampai semester I 2020 Telkom telah membelanjakan modalnya sebesar Rp 12 triliun. Dari jumlah itu sekitar 40% dialokasikan untuk memperkuat pengembangan bisnis mobile. Sementara 30% untuk meningkatkan kapasitas layanan dan jumlah pelanggan fixed broadband IndiHome. Dengan asumsi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 135,36 triliun, maka alokasi capek Telkom berkisar diangka Rp 33,84 triliun (25%).

Direksi Telkom menyampaikan bahwa penguatan Telkomsel akan menjadi salah satu fokus Telkom kedepan. Hal ini sejalan dengan kontribusi Telkomsel yang semakin besar berkat kinerjanya yang tumbuh cepat di era digital. 

Pada tahun 2019 trafik data Telkomsel tumbuh 53,6%. Dengan  171,1 juta pelanggan, pengguna mobile data Telkomsel mencapai 110,3 juta pelanggan. Inilah yang mendorong pendapatan Telkomsel dari bisnis digital melambung 23,1% menjadi Rp 10,94 triliun. Sehingga kontribusi pendapatan dari bisnis digital ini mencapai 64%, tumbuh daripada tahun 2018 sebanyak 52%.

Penguatan infrastruktur dan jaringan menjadi kunci kekuatan Telkomsel dalam mendulang uang. Pada 2019 Telkomsel membangun 23.162 BTS 4G LTE baru, sehingga. Sehingga jangkauan layanan 4G LTE mencapai lebih dari 90% populasi. Sampai dengan akhir tahun lalu, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 212.235 dengan 161.938 unit di antaranya adalah BTS 3G/4G.

"Kami tidak akan melakukan perlambatan dalam investasi. Kami berusaha mengantisipasi perubahan-perubahan yang bersifat permanen dengan tanbahan layanan yang sesuai untuk kebutuhan tahun-tahun berikutnya," kata Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×