kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APJI optimistis produksi jagung capai 25 juta ton


Senin, 16 April 2018 / 18:18 WIB
APJI optimistis produksi jagung capai 25 juta ton
ILUSTRASI. HARGA JAGUNG TINGKAT PETANI


| Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) optimistis produksi jagung tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. APJI memperkirakan hingga akhir tahun produksi jagung bisa mencapai 25 juta ton.

Ketua APJI Sholahuddin menjelaskan perkiraan tersebut terlihat dari realisasi produksi pada Kuartal I tahun ini. Menurutnya, hingga saat ini produksi jagung sudah mencapai 12,5 juta ton. "Itu masih sekitar 45%, kan masa panen belum selesai," ujar Sholahuddin kepada Kontan.co.id, Senin (16/4).

Dia pun menjelaskan, saat ini panen Jagung di wilayah Jawa sudah selesai. Menurutnya, masa panen tengah bergeser ke Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan wilayah timur lainnya.

Lebih lanjut Sholahuddin menjelaskan akan ada panen musim kering yang akan berlangsung pada Juni dan Juli. Selanjutnya, masa tanam jagung di lahan sawah pada Mei dan Juni akan mulai dipanen pada September hingga November.

Kondisi cuaca yang membaik dibandingkan tahun sebelumnya menjadi salah satu penyebab mengapa produksi jagung tahun ini meningkat. Menurut Sholahuddin, tahun lalu produksi jagung hanya berkisar 20-22 juta ton.

Sholahuddin berpendapat, dengan kondisi cuaca yang baik tahun ini, kualitas jagung pun semakin baik. Dia bilang, saat ini harga jagung di tingkat petani sekitar Rp 3,400 - Rp 3.500 per kg dengan kadar air maksimal 17%.

Sementara, di tingkat pabrik harga jagung sebesar Rp 3.800 per kg. "Harga sedang baik sekarang. Harga ini baik karena kualitas jagungnya bagus," ujar Sholahuddin.

Tak hanya itu, Sholahuddin pun meminta supaya pemerintah memperhatikan infrastruktur seperti dryer supaya produksi jagung di Indonesia memiliki kualitas yang semakin baik dan bisa memenuhi kebutuhan industri pakan maupun industri makanan dan minuman.

"Saya dengar akan ada 1.000 dryer untu padi dan jagung. Ini sudah bagus. Artinya ada perhatian. Apalah arti kita menggenjot produksi kalau infrastrukturnya tidak baik," tambah Sholahuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×