kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APM masih berpeluang menggenjot pasar ekspor


Kamis, 28 Juni 2018 / 14:54 WIB
APM masih berpeluang menggenjot pasar ekspor
ILUSTRASI. Ekspor mobil melalui Indonesia Kendaraan Terminal


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Peluang ekspor otomotif masih kencang. Beberapa Agen Pemegang Merek (APM) telah mempersiapkan diri menambah produk yang akan dipasarkan ke luar negeri. Negara-negara baru tujuan ekspor mereka dibidik. 

Harold Donnel, Head of Product Development & Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, salah satu produk mobil baru yang akan diekspor adalah All New Ertiga.

Ada 13 negara yang menjadi tujuan ekspor mobil tersebut. Diantaranya di Amerika Selatan, Oceania, Karibia, serta negara-negara dikawasan Asia. "Kesiapan ekspor bergantung pada proses homologasi negara bersangkutan," kata Harold, Selasa (26/6).

Ertiga menargetkan produksi di pasar nasional mencapai 5.000 unit per bulan. Angka ini mencuil pangsa pasar mobil segmen multipurpose vehicle (MPV) dalam negeri sebesar 20%. Sedangkan target ekspor mencapai 12.000 unit di tahun fiskal 2018.

Tahun lalu, total ekspor Suzuki terpantau naik 44 % menjadi 63.568 unit, naik dari tahun sebelumnya sebesar 44.125 unit. Ekspor  mobil Suzuki terdiri dari model utuh atau completely built up (CBU) dan mobil terurai alias completely knock down (CKD).

Tahun lalu, Suzuki APV menjadi model terbanyak yang diekspor, yakni 16.308 unit. Meski begitu, Suzuki Ertiga mencetak lonjakan ekspor tertinggi hingga 95% menjadi 12.196 unit di tahun lalu.

Tahun lalu, nilai ekspor mobil Suzuki Indonesia menyentuh level tertinggi dalam enam tahun terakhir, yaitu Rp 5,2 triliun. Jumlah itu naik 33 % dibandingkan tahun  2016.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono juga menargetkan penjualan ekspor. Dia menyebut, dalam jangka pendek perlu adanya ekspansi destinasi negara baru ditengah lesunya penurunan permintaan di Timur Tengah.

Warih berharap kenaikan harga minyak dunia yang terjadi saat ini berdampak positif dalam mendongkrak permintaan mobil global. "Tentu saja perlu juga menyiapkan model-model kendaraan yang bisa diterima di negara masing-masing," kata Warih.

Sepan\jang tahun lalu, TMMIN menorehkan performa ekspor dalam bentuk CBU sebanyak 199.600 unit atau naik 18% dibandingkan capaian tahun sebelumnya, yakni 169.100 unit. Tahun ini, target petumbuhan ekspor 10%.

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) menjelaskan masih menggenjot produksi mobil nasional untuk kebutuhan ekspor. "Masih optimistis tahun ini ada kenaikan ekspor," kata Kukuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×