kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,79   -11,72   -1.25%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arcandra: Meski Pertamina beli minyak KKKS, impor BBM masih tinggi


Kamis, 23 Agustus 2018 / 14:24 WIB
Arcandra: Meski Pertamina beli minyak KKKS, impor BBM masih tinggi
ILUSTRASI. Mobile storage BBM SPBU Pertamina


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memerintahkan PT Pertamina (Persero) membeli minyak Indonesia milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) demi mengurangi impor minyak mentah. Namun sejatinya impor BBM Indonesia masih cukup besar meski impor minyak mentah telah dikurangi.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan instruksi pemerintah agar Pertamina membeli minyak milik KKKS memang tidak langsung memenuhi pasokan BBM dalam negeri. Namun tetap mampu mengurangi impor.

Perhitungannya seperti ini, jatah minyak mentah milik pemerintah dan produksi minyak mentah Pertamina jika ditotal mencapai sekitar 500.000 barel per hari (bph). Kapasitas produksi kilang Pertamina setiap harinya 850.000 bph.

Kekurangan kebutuhan minyak mentah untuk kilang sebesar 350.000 bph diperoleh dari impor minyak mentah dari luar negeri. Nah, impor minyak mentah inilah yang berusaha dikurangi.

Sementara kebutuhan BBM masyarakat Indonesia per harinya mencapai 1,3 juta bph. Makanya, Pertamina masih mengimpor BBM meski minyak mentah jatah KKKS telah dibeli oleh perusahaan pelat merah tersebut.

"Ada kebutuhan impor langsung dari BBM.  Kita butuh impor sekitar 600.000 setiap hari," kata Arcandra Selasa (21/8).

Meski impor tetap besar, namun Arcandra cukup yakin kebijakan pemerintah menginstruksikan Pertamina membeli minyak mentah dari KKKS tetap merupakan langkah yang tepat. Selain bisa mengurangi impor, kebijakan tersebut juga bisa membuat Pertamina berhemat.

Arcandra bilang penghematan yang bisa didapat Pertamina dari kebijakan tersebut adalah penghematan dari sisi transportasi. Tidak hanya dihitung dari jarak yang lebih dekat, pembelian minyak mentah milik KKKS juga bisa membuat Pertamina berhemat dalam penggunaan kapal yang lebih besar.

"Penghematannya itu untuk cost transport, sekitar US$ 1-US$ 2 per barel," katanya.

Namun untuk total keseluruhan penghematan, Arcandra menyebut pemerintah dan Pertamina masih menghitungnya. "Nah ini kan dalam negeri, berapa penghematannya perlu dihitung," pungkas Arcandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×