kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arwana Citramulia perkuat penjualan segmen ritel


Minggu, 24 Juni 2018 / 17:34 WIB
Arwana Citramulia perkuat penjualan segmen ritel
ILUSTRASI. Pabrik keramik PT Arwana Citramulia Tbk ARNA


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penjualan di segmen proyek dan properti bagi bisnis keramik masih lesu, namun pasar ritel disinyalir masih bertumbuh pesat. Untuk itu produsen keramik seperti PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) berencana memperkuat jaringan distribusi ritelnya.

"Kami tetap fokus pada pemakai (konsumen) akhir dengan memperkuat jaringan distribusi ritel," ujar Edy Suyanto, Direktur PT ARNA kepada Kontan.co.id, Minggu (24/6). 

Oleh karena itu, ARNA berencana menambah sub distributor di luar Pulau Jawa.

"Semester kedua nanti kami tambah sub distributor di Aceh, Ambon, Singkawang dan Kupang guna melengkapi 46 subdistributor kami yang telah tersebar di seluruh Indonesia," urai Edy. 

ARNA juga menargetkan mampu menguatkan pasar ritel melalui outlet modern bahan bangunan di kota-kota besar di Indonesia.

Sebelumnya perseroan berniat menggenjot penjualannya di daerah luar Jawa, khususnya Sumatra. Perseroan telah menyiapkan rencana penambahan kapasitas produksi pabrik di Sumatra Selatan, yang semula 8 juta meter persegi per tahun menjadi 14 juta meter persegi per tahun pada tahun depan.

Untuk menambah kapasitas tersebut, ARNA merogoh kocek hingga Rp 150 miliar. Pabrik ini akan resmi beroperasi tahun 2019 dan menghasilkan keramik ukuran 50 cm x 50 cm, yang sebelumnya telah diproduksi di pabrik di Jawa Timur.

Berkaca pada laporan keuangan ARNA di kuartal I-2018, meski penjualan di Jawa masih mendominasi bisnis perseroan 63,5% namun pertumbuhannya year on year (yoy) berada di bawah Luar Jawa. Penjualan keramik di Luar Jawa tercatat tumbuh 18,4% dari Rp 152 miliar di kuartal I-2017 menjadi Rp 180 miliar pada kuartal I-2018. Sedangkan penjualan di Jawa hanya tumbuh 8,6% dari Rp 289 miliar menjadi Rp 314 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×