kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asaki berharap Dirut baru PGAS bisa wujudkan harga gas industri US$ 6 per MMBTU


Jumat, 15 Mei 2020 / 19:05 WIB
Asaki berharap Dirut baru PGAS bisa wujudkan harga gas industri US$ 6 per MMBTU
ILUSTRASI. Industri keramik. KONTAN/Agung?Hidayat


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara Tbk memutuskan untuk mengganti posisi Direktur Utama dari Gigih Prakoso menjadi Suko Hartono. Asosiasi Keramik Indonesia (Asaki) menaruh harapan terhadap para pengurus baru perusahaan berkode saham PGAS tersebut.

Ketua Asosiasi Keramik Indonesia Eddy Suyanto mengatakan, pihaknya secara resmi mengucapkan selamat kepada Suko Hartono yang terpilih sebagai Direktur Utama PGAS yang baru. Asaki juga menyambut baik jajaran direksi dan komisaris baru PGAS. Eddy mengaku, Suko Hartono merupakan sosok yang tidak asing bagi Asaki dan ia telah memiliki banyak pengalaman dan kompetensi di bidang industri gas.

Baca Juga: Target pengurus baru PGAS: Realisasikan harga gas industri dan perbaikan kinerja

Harapannya, akan terwujud sinergitas dan kerja sama antara Asaki dengan PGAS yang semakin baik dan profesional. “Terlebih di kondisi saat ini Asaki sangat mengharapkan kerja sama dan dukungan dari PGN supaya implementasi Keputusan Menteri ESDM No. 89 Tahun 2020 bisa segera terwujud,” ujar dia kepada Kontan, Jumat (15/5).

Sampai saat ini, Asaki masih menunggu realisasi dari penurunan harga gas industri ke level US$ 6 per MMBTU yang mana sudah diamanatkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri ESDM No. 8 Tahun 2020 dan Keputusan Menteri ESDM No. 89 Tahun 2020. Seharusnya, harga gas tersebut sudah bisa dinikmati oleh industri keramik per tanggal 13 April 2020 lalu.

Baca Juga: PGN rombak jajaran direksi dan komisaris, Arcandra Tahar jadi komisaris utama

Lantaran harga gas industri tak kunjung turun, beban industri keramik nasional kian berat di tengah pandemi virus Corona. “Per awal Mei tingkat utilisasi industri keramik nasional turun ke level 35% atau terjelek selama ini dan kebijakan perumahan sekitar 15.000 karyawan tidak bisa dihindari,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×