kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahan baku naik, Astra Otoparts (AUTO) genjot efisiensi


Rabu, 29 Agustus 2018 / 16:33 WIB
Bahan baku naik, Astra Otoparts (AUTO) genjot efisiensi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan distributor komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk tak mengelak kalau kenaikan material seperti besi dan alumunium akhir-akhir ini bakal berdampak pada perolehan keuntungan perseroan. Namun hal tersebut tidak membuat emiten berkode AUTO ini kehilangan akal.

Hamdani Dzulkarnaen Salim, Presiden Direktur perseroan mengatakan perusahaan punya mekanisme tersendiri ketika membeli bahan baku. "Jadi kami selalu review harga material dengan jangka waktu tertentu, secara umum material tersebut kami kompensasikan pada kenaikan harga produk untuk konsumen," urainya, Rabu (29/8).

AUTO juga tidak sekaligus membeli banyak material, misalnya ketika order tersedia perseroan akan mengestimasi jumlah material yang dibutuhkan untuk produksi. Selain penyesuaian harga produk akhir dan estimasi pembelian, AUTO juga memaksimalkan lini produksi yang ada saat ini.

"Kami makin perbaiki lini produksi, misalnya ada barang reject sebisa mungkin kami lebur lagi dan hasilkan produk jadi yang baru," kata Hamdani. AUTO tak ingin meninggalkan waste terlalu banyak dan sehemat mungkin mengontrol penggunaan bahan baku tersebut.

Karena AUTO menaungi banyak anak perusahaan yang membidangi produksi komponen maka volume produksinya beragam. "Beberapa perusahaan ada yang masih longgar namun ada juga yang sudah maksimal (kapasitas produksi)," ungkapnya.

Menilik laporan keuangan semester I 2018, pendapatan bersih perseroan meningkat 14,6% year on year (yoy) menjadi Rp 7,42 triliun. Perolehan ini didukung oleh seluruh segmen usaha.

Wanny Wijaya, Direktur AUTO mengatakan, kontribusi terbesat berasal dari segmen manufaktur. "Kontribusinya 54% dari total revenue, pertumbuhannya yoy juga naik 21,5%," urainya ditemui dikesempatan yang sama.

Penjualan komponen roda empat menyumbang 53% atau Rp 2,12 triliun dari total pendapatan manufaktur yang Rp 4,01 triliun. Sedangkan komponen roda dua kontribusinya sekitar 39% atau Rp 1,56 triliun.

Namun pertumbuhan penjualan komponen di segmen kendaraan roda dua lebih tinggi dari roda empat, dimana komponen sepeda motor mengalami kenaikan 11,2% yoy sementara mobil hanya 3,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×