Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) bakal semakin agresif untuk berekspansi fiber optik. Tahun ini perusahaan menargetkan dapat menembus 100.000 home pass. Home pass sendiri berarti jumlah unit rumah atau satu unit apartemen yang dapat dilayani oleh fiber optic tersebut.
Deputi CEO Bali Towerindo Sentra, Joseph Lembayung mengatakan, untuk fiber optic memiliki bisnis yang sedikit berbeda ketimbang yang selama ini dilakukan BALI. Jika BALI sejauh ini dikenal dengan bisnis tower yang menyewakan menaranya untuk operator seluler, fiber optic ditujukan kepada end user.
Maklum, fiber optic BALI menyediakan layanan internet dan tv kabel dengan pasar yang lebih luas. “Tahun ini sudah terpasang 40 ribu home pass,” kata Joseph kepada Kontan.co.id, Selasa (2/10).
Dengan jumlah yang terpasang itu, artinya BALI masih harus menambah 60.000 home pass untuk merealisasikan target di awal tahun yang sebanyak 100.000. Menurut Joseph sampai akhir tahun pihaknya optimis bisa merealisasikan target. “Sebab kita sudah kantongi izin untuk pemasangan fiber optik di 100.000 home pass,” jelasnya.
Belanja modal yang dikeluarkan BALI untuk fiber optic di tahun ini sekitar Rp 400 miliar. Jumlah itu merupakan 50% dari total rencana belanja modal perusahaan tahun ini sebesar Rp 800 miliar. Adapun fokus BALI membangun fiber optic adalah di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bali, Surabaya, dan Malang.
Tak hanya untuk pasar end user, fiber optic milik BALI juga disewakan kepada vendor operator seluler. Saat ini di antara sejumlah operator seluler, Telkomsel disebut merupakan yang terbesar dalam penggunaan fiber optic BALI.
Ke depan, BALI berencana meningkatkan komposisi pendapatan perusahaan di fiber optic. “Saat ini memang belum 20%, tapi lima tahun ke depan targetnya komposisinya bisa mencapai 50%,” tambah Joseph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
