kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak tantangan, berikut pandangan pengusaha soal prospek penjualan AC tahun depan


Minggu, 06 Desember 2020 / 14:57 WIB
Banyak tantangan, berikut pandangan pengusaha soal prospek penjualan AC tahun depan
ILUSTRASI. Meski penjualan tertekan tahun ini, para produsen AC optimistis kondisi tahun depan membaik.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha air conditioner (AC) menghadapi banyak tantangan di tahun ini. Meski begitu, sejumlah pengusaha masih melihat potensi bisnis di tahun depan khususnya karena adanya vaksinasi Covid-19 yang diharapkan dapat memutar kembali roda perekonomian di Indonesia. 

Sebagai informasi saja, di tahun ini pemerintah melakukan seleksi impor barang konsumsi. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 68 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Impor Alas Kaki, Elektronik, dan Sepeda Roda Dua dan Roda Tiga. 

Adanya kebijakan yang terburu-buru diimplementasikan ini membuat importir AC jadi kelabakan. Mereka mengeluh terjadi hambatan importasi AC karena perizinan impor (PI) tidak kunjung keluar dari Kemendag. Namun belakangan pada November, PI sudah diterima sejumlah pengusaha. Kendati demikian, importir tidak puas karena kuota impor tidak sesuai dengan permintaan dan rencana penjualan. 

Direktur PT Berkat Elektrik Sejati Tangguh, perusahaan agen tunggal yang menjual AC merek AUX dan AC merek BESTLIFE Andy Arif Widjaja mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan persetujuan impor sesuai proyeksi penjualan untuk satu tahun, namun kuota impor yang didapatkan hanya bisa memenuhi maksimal penjualan satu bulan. 

Baca Juga: Siap-siap, dua hal ini bisa bikin harga AC melambung

"Saat ini kami belum mengetahui proyeksi kuota yang akan didapatkan karena kami sebagai pelaku usaha tidak diberitahukan dasar dari perhitungan kuota yang dilakukan Kementerian Perdagangan seperti apa sehingga menimbulkan ketidakpastian untuk pelaku usaha," kata Andy kepada Kontan.co.id, Jumat (4/12). 

Meski demikian, Berkat Elektrik masih berharap dengan prospek bisnis di tahun depan dengan catatan adanya sinergi yang baik antara pihak pemerintah dengan pelaku usaha. "Sangat disayangkan Permendag 68 tahun 2020 dikeluarkan tanpa grace period di mana tiga hari langsung berlaku sehingga mengakibatkan banyak pelaku usaha bisnis AC yang terpukul," kata Andy. 

PT Sharp Electronic Indonesia (SEID) melihat prospek bisnis AC di tahun depan positif meskipun di tahun ini mengalami kontraksi penjualan AC. Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia mengatakan, proyeksi penjualan AC secara year to date secara industri masih mengalami penurunan sebesar 5%-8% yoy. Tentunya dengan pembatasan kuota yang diberikan untuk masing masing brand, belum bisa untuk memenuhi kebutuhan market secara keseluruhan.  

Dengan kondisi ini, potensi kerugian yang akan dialami SEID dari total penjualan diproyeksikan Andry mungkin akan berkurang sekitar 10%-15% dari total penjualan akibat produk AC. Andry mengungkapkan bisa terjadi kerugian hingga ratusan miliar.

Baca Juga: Di kuartal III 2020, penjualan AC kembali sejuk

Kendati demikian, Andry masih optimistis untuk prospek AC di tahun depan. "Ada beberapa faktor kunci, yaitu kehadiran vaksin diharapkan membuat perekonomian akan kembali normal dan bergairah. Kemudian toko-toko offline, mal, pusat perbelanjaan elektronik, termasuk tingkat kunjungan di toko akan kembali meningkat," ujar dia. 

Di sisi lain, Andry juga melihat di tahun depan banyak proyek gedung atau properti lainnya yang akan mulai berjalan karena di 2020 ini banyak proyek yang berhenti akibat pandemi. 

Andry mengatakan SEID akan terus mengembangkan aktivitas dan inovasi dalam mendukung penjualan AC baik lewat digital marketing maupun normal dengan menggunakan kanal yang ada. Dengan adanya katalis positif ini Andry memproyeksikan untuk penjualan produk AC akan tumbuh sebesar 15% di tahun 2021. 

Baca Juga: Impor diperketat, Kementerian Perdagangan baru terbitkan 43 SPI sepeda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×