kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Air Asia Indonesia (CMPP) hadapi tekanan pandemi Covid-19


Kamis, 28 Mei 2020 / 11:13 WIB
Begini strategi Air Asia Indonesia (CMPP) hadapi tekanan pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Sejumlah armada pesawat AirAsia t


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) mengaku pandemi Covid-19 membuat kelangsungan usaha perusahaan terganggu. Pasalnya, perusahaan ini terpaksa melakukan penghentian operasional sebagian selama 1 bulan hingga 3 bulan lamanya. Penghentian sementara itu untuk penerbangan reguler rute domestik dan internasional.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen menyebut kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti atau mengalami pembatasan terhadap total pendapatan tahun lalu mencapai 51%-75%.

Sejak Januari lalu, maskapai penerbangan ini juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 9 orang karyawan, merumahkan 873 orang karyawan dan melakukan pemotongan gaji dan lainnya terhadap 328 orang karyawan.

Baca Juga: Air Asia perpanjang masa berlaku tiket pelanggan hingga dua tahun ke depan

Perusahaan menerapkan strategi atau upaya dalam mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah pandemi Covid-19 dengan melakukan tindakan mitigasi proaktif untuk membatasi dampak penularan Covid-19 dengan aktif mengelola kapasitas sejak awal Februari 2020 lalu.

Cash conservation mode, melakukan biaya yang ketat secara internal seperti pemberhentian sementara untuk mempekerjakan karyawan baru,” ujar manajemen dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (28/5)

Selain itu, perusahaan juga tidak melakukan perpanjangan atas sewa pesawat yang akan kadaluarsa dan melakukan negosiasi terhadap lessor pesawat untuk pengurangan biaya sewa. Apalagi perkiraan dampak penurunan laba bersih periode yang berakhir 31 Maret 2020 - 30 April 2020 diperkirakan lebih dari 75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×