kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berharap swasembada dari Kilang Tuban


Selasa, 02 Mei 2017 / 12:51 WIB
Berharap swasembada dari Kilang Tuban


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

TUBAN. Setiap kali proyek baru diluncurkan, di situ pula ada harapan disematkan. Tidak terkecuali pada megaproyek New Grass Root Refinery (NGRR) di Tuban. Megaproyek yang akan dikerjakan oleh PT Pertamina (persero) beserta patner dari Rusia, Rosneft, ini memberi harapan bagi Indonesia untuk bisa mewujudkan swasembada bahan bakar minyak (BBM) tahun 2023/2024.

Tentu pembangunan Tuban juga harus dibarengi dengan satu proyek NGRR lainnya yang berada di Bontang dan juga proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di empat kilang Pertamina yang telah berdiri, yaitu kilang Cilacap, Balikpapan, Dumai, dan Balongan.

Maklum saja, megaproyek NGRR Tuban ini nantinya punya andil besar dalam memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat. Kilang Tuban didesain dengan kapasitas 300.000 barel per hari (bph) dengan kualitas BBM Euro-5.

Proses pra-konstruksi terus dikebut oleh Pertamina agar proyek ini bisa berjalan tepat waktu. Project Manager Cordinator Kilang Tuban, Amir Siagian menyebut, kemajuan pembangunan proyek kilang Tuban baru sampai pada tahapan engineering.

Tahapan engineering ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu basic, front end, dan detail. "Sekarang baru basic ,pengerjaan basic hingga delapan bulan ke depan. Sehabis itu, masuk tahap Front End selama 14 bulan ke depan lagi," kata Amir, Sabtu (29/4).

Sambil mengerjakan tahapan basic engineering, Pertamina juga menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kilang. Namun, dari pantauan di lapangan, lahan seluas 500 hektare yang akan digunakan untuk pembangunan kilang ini mayoritas masih digunakan sebagai lahan pertanian.

Bahkan rumah-rumah warga masih berdiri kokoh di lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kilang Tuban tersebut. Namun, Amir masih optimistis target Pertamina untuk melakukan groundbreaking pada Juni 2017 bisa tercapai. "Groundbreaking tergantung tadi, engineering selesai, izin selesai, dan lahan siap," tutur Amir.

Masyarakat tentunya berharap proyek ini bisa berjalan mulus. Selain mampu memberi andil dalam memenuhi kebutuhan BBM masyrakat, proyek kilang Tuban juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tuban.

Bupati Tuban, Fathul Huda bilang, pemerintah kabupaten dan masyarakat Tuban punya harapan yang tinggi dari adanya proyek kilang baru tersebut. Salah satunya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Dengan adanya beberapa sektor yang akan tumbuh, kami berharap bisa meningkatkan multiplier effect dan pendapatan secara secara langsung, PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari beberapa sektor seperti pajak dan lain-lain. Kalau PDRB naik sudah tentu efeknya akan banyak sekali," kata Fathul.

Biarpun begitu, Fathul belum mengetahui estimasi kenaikan PDRB dengan adanya pembangunan kilang Tuban. Fathul hanya berharap PDRB Tuban bisa menyentuh angka Rp 80 triliun lima tahun mendatang.

Di sisi lain, Fathul berharap industri perikanan dan pertanian di Tuban bisa terus berkembang dengan adanya proyek kilang Tuban. Bahkan dia berharap hasil laut dan pertanian Tuban bisa dikemas menjadi produk olahan.

"Tentu kami prioritaskan perikanan ada juga pengalengan ikan. Ada juga pertanian, bagaimana hasil tani kami yang kaitannya dengan holtikultur bisa ada olahan,"harapnya.

Dengan harapan yang demikian tinggi, semoga kilang Tuban bisa beroperasi sesuai rencana pemerintah dan Pertamina. Pertamina menargetkan NGRR Tuban selesai pada 2021 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×