kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkah kenaikan harga komoditas bagi industri penunjang


Rabu, 17 Januari 2018 / 12:24 WIB
Berkah kenaikan harga komoditas bagi industri penunjang
ILUSTRASI. Penjualan alat berat


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek domino kenaikan harga komoditas seperti batubara, minyak bumi serta crude palm oil (CPO) menyulut industri penunjang. Beberapa sektor menuai berkah dari kondisi ini. Antara lain penjualan alat berat, penjualan kendaraan komersial, makanan dan minuman, bahkan hingga ke properti.

Ketua Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) Jamaludin, menjelaskan, kenaikan harga-harga komoditas yang berlangsung sejak tahun lalu telah mengerek penjualan alat berat secara signifikan. Dengan tren positif yang telah dicatatkan tahun lalu, Hinabi memproyeksi, produksi dan penjualan alat berat bakal melonjak hampir 20% di tahun ini.

Bahkan bila kenaikan harga komoditas terus berlanjut tidak mustahil tahun depan produksi dan penjualan alat berat dapat menyamai rekor penjualan yang ditorehkan tahun 2012. Waktu itu penjualan sebanyak 8.500 unit.

Catatan KONTAN, permintaan alat berat, masih didominasi dari sektor pertambangan, konstruksi dan agribisnis. Adapun tipe alat berat yang dominan diproduksi adalah dumb truck dan ekskavator. Tidak seimbangnya suplai dan kebutuhan alat berat ini menyebabkan pemesan harus menunggu waktu lama.

Namun, di tengah melejitnya penjualan alat berat, masih ada ganjalan yang harus dihadapi oleh industri alat berat. Pertama, masih belum banyak tersedianya tenaga kerja terampil bidang produksi alat berat. Kedua, belum terpenuhinya bahan baku untuk memproduksi alat berat dari dalam negeri.

Jamaludin menambahkan, akibat minimnya tenaga kerja yang tersedia, banyak perusahaan alat berat yang terus merekrut pekerja baru. "Kami juga banyak merekrut," kata Jamaludin kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1).

Otomotif ngebut

Tidak hanya di hulu, industri yang bergerak di bidang otomotif juga ketiban untung akibat naiknya harga komoditas. Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, penjualan kendaraan komersial membukukan rapor biru di tahun lalu, karena meningkat sebesar 17,1% dibanding tahun 2016.

Berkah harga komoditas juga merembet ke penjualan sepeda motor, khususnya di daerah-daerah sentra pertambangan dan perkebunan sawit seperti di Sumatra dan Kalimantan. Di dua wilayah itu menunjukkan peningkatan signifikan.

Secara tidak langsung, membaiknya harga komoditas juga berdampak terhadap industri makanan dan minuman tanah air. Data Kementerian Perindustrian (Kemperin) menunjukkan, pada triwulan III-2017 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 9,46%. Jumlah ini naik dibandingkan pencapaian triwulan II-2017 yang berada di kisaran 7,19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×