kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berlomba-lomba masuk segmen AIoT TV


Senin, 05 Agustus 2019 / 19:21 WIB
Berlomba-lomba masuk segmen AIoT TV


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Trend pasar televisi (TV) semakin berkembang pesat. Baru-baru ini muncul terapan Artificial Intelligence-Internet of Things (AIo) TV yang bakal bermain di pasaran tanah air.

Menurut Lee Kang Hyun, Vice President PT Samsung Electronics Indonesia trend market TV cenderung mengikuti perubahan gaya hidup konsumennya. Saat ini konsumen TV menyukai produk yang memberikan pengalaman baru, dan sebagian menjadikan faktor tersebut sebagai prioritas untuk memilih produk elektronik ini.

Baca Juga: Sharp Electronics Indonesia (SEID) siap ikut aturan TKDN 20%

Samsung sendiri tidak mem-branding langsung AIoTV, namun line up yang dipunyai juga punya fitur Internet of Things. Seperti di tahun ini, Samsung telah meluncurkan Samsung QLED TV di Consumer Electronics Show 2019 di Las Vegas pada bulan Januari 2019, dan di Indonesia sejak bulan April 2019.

"TV tersebut sudah dilengkapi dengan fitur Bixby dan Smart Things. Bixby membantu pengguna mengoperasikan TV dengan suara, dan Smart Things menghubungkan perangkat digital appliance agar bisa terpantau melalui  TV," terang Lee kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Di pasar premium, kata Lee mengutip riset marketing oleh salah satu lembaga independen, TV Samsung di Indonesia meraih pangsa pasar 42% berdasarkan data year-to-date (ytd) Juni 2019.

Sementara itu Sharp diketahui bakal segera me-launching jenis AIoTV dalam waktu dekat ini. Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronic Indonesia bilang produk tersebut akan diluncurkan antara September dan Oktober 2019, bekerja sama dengan google assistant.

Menurut Andry produk berbasis Internet of Things tidak hanya melanda segmen TV saja, hampir semua jenis produk elektronik sudah mulai menerapkannya. "Masih menjanjikan pula pasarnya karena tidak terlalu price orientation," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (5/8).

Tidak berorientasi kepada harga menyebabkan produsen elektronik dapat leluasa menentukan fitur apa yang bakal dipasang dan lebih menguntungkan dari segi margin. Soal target, Andry belum dapat membagikannya secara detil, sebab produk AIoTV yang masuk masih flagship dan jumlahnya tidak terlalu banyak.

Untuk produk TV premium, sebelumnya Sharp telah merilis smart TV Aquos 8K yang diharapkan mencapai target market share LED TV sebesar 25% di tahun ini. Jumlah itu bakal meningkat dari perolehan tahun lalu, dimana market share LED TV Sharp ada di angka 22,8%.

Kisaran harga produk tersebut mulai dari Rp 90 juta sampai Rp 250 juta per unitnya tergantung ukuran TV. Karenanya, Sharp tidak mematok target yang muluk-muluk untuk menjual produk ini, pada tahun pertamanya, ditargetkan ada 100 unit Aquos 8K yang bisa terjual.

Pada tahun lalu, penjualan LED TV Sharp menyentuh angka 1,1 juta unit. Sementara untuk tahun ini, target penjualan ditingkatkan menjadi 150 ribu unit per bulan, sehingga dalam setahun Sharp bisa menjual 1,8 juta LED TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×