kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beroperasinya tol Trans Jawa bisa membuat bisnis UNTR menjual sasis premium naik


Senin, 03 Desember 2018 / 17:56 WIB
Beroperasinya tol Trans Jawa bisa membuat bisnis UNTR menjual sasis premium naik
ILUSTRASI. Bus Scania dari UNTR


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Scania menyambut baik pengoperasian secara penuh jaringan Tol Trans Jawa. Pasalnya, kehadiran jaringan tol sepanjang 1.290 km tersebut diharapkan akan mengerek penjualan chasis bus Scania di Indonesia.

Direktur Marketing United Tractors Loudy Irwanto Ellias menyebut peningkatan penjualan chasis bus Scania tidak akan meningkat begitu saja setelah jaringan Tol Trans Jawa tersambung sepenuhnya.

Pasalnya, sejumlah pengusaha angkutan penumpang masih memilih untuk menunggu kemacetan parah yang terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek) terurai.

“Memang nantinya pasti ada peningkatan, sekarang ada permintaan tapi hanya untuk mengatisipasi Lebaran tahun depan, kalau Tol Layang Japek selesai kemacetan akan terurai, permintaan nantinya akan muncul,” kata Loudy ketika dihubungi oleh Kontan.co.id, Senin (3/12).

Ia optimistis penjualan chasis bus Scania yang diperuntukkan untuk angkutan antarkota akan meningkat dua kali lipat di tahun 2019. Hingga November 2018, anak usaha Astra Group ini hanya mampu menjual sekitar 50 unit chasis bus Scania untuk keperluan angkutan antarkota. Keseluruhan chasis tersebut digolongkan sebagai chasis premium yang dibekali dengan mesin bertenaga besar dan perangkat berteknologi tinggi.

Sebagai informasi, untuk keperluan angkutan antarkota United Tractors menawarkan dua jenis chasis bus Scania yakni K360IB 4x2 dan K410IB 6X2 yang diimpor langsung dari Swedia. Keduanya ditenagai oleh mesin berjenis DC13 berkapasitas 13.000cc bertransmisi otomatis Opticruise. Perbedaan diantara keduanya terletak pada jumlah sumbu roda dan tenaga maksimum yang dikeluarkan.

Loudy juga berharap, penjualan chasis bus asal Swedia ini secara keseluruhan bisa menggeliat seperti tahun 2017 lalu. “Di tahun 2019 mudah – mudahan ada penambahan unit bus rapid transit (BRT) Transjakarta, di tahun 2018 masih belum ada penambahan unit Transjakarta,” kata dia.

Pada tahun 2017, perusahaan yang bermarkas di Cakung, Jakarta Timur ini berhasil meraup untung besar setelah memasok sekitar 300 unit chasis bus untuk Transjakarta. Chasis bus tersebut terdiri dari chasis bus gandeng K320IA, chasis bus berlantai rendah (low-floor) K250UB, dan chasis bus maxi K310IB.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan menyebut pengusaha angkutan penumpang saat ini sudah meremajakan armadanya ke chasis bus premium. Satu faktor yang mempengaruhi pengusaha angkutan penumpang adalah tersambungnya jaringan Tol Trans Jawa.

Menurut pria yang akrab disapa Sani ini chasis bus dengan kapasitas mesin besar akan digemari mengingat ketahanan dan kenyamanan yang ditawarkan. Selain itu, dari sisi operasional, chasis bus premium tidak membutuhkan biaya perawatan yang besar. Hanya saja, biaya investasi yang harus dikeluarkan di awal akan lebih besar dari chasis bus dengan kapasitas mesin kecil.

Menurut Sani, chasis dengan kapasitas mesin yang kecil dengan teknologi yang usang kedepannya tidak dapat diandalkan secara maksimal untuk melahap jaringan Tol Trans Jawa dan tol lainnya yang sedang dibangun oleh pemerintah. “Untuk zaman dulu, tol belum tersambung, masih cukup, masih bisa diandalkan, tapi setelah jalan tol tersambung performa yang tinggi akan terasa perbedaannya,” tegas dia.

Asal tahu saja, penjualan chasis bus premium di Tanah Air saat ini masih didominasi merek asal Eropa seperti Scania dan Volvo dari Swedia serta Mercedes Benz dan MAN dari Jerman. Keseluruhannya memiliki berat kotor atau Gross Vehicle Weight (GVW) di atas 18 ton dan bertenaga lebih dari 300 hp.

Selain itu seluruhnya juga dilengkapi dengan teknologi penunjang keselamatan dan keamanan termutakhir seperti suspensi udara, Anti-lock Brake System (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD), dan lain – lain. Sebagian diantaranya juga memungkinkan untuk dijadikan sebagai bus bertingkat (double decker).

Nilai investasi yang harus dikeluarkan oleh pengusaha angkutan penumpang berkisar di angka Rp 1,1 miliar sampai Rp 2 miliar untuk satu unit chasis bus premium. Angka tersebut belum termasuk body kendaraan yang harus dipesan di perusahaan karoseri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×