kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bio Farma bakal produksi vaksin secara bertahap, hingga 17 juta dosis per bulan


Senin, 19 Oktober 2020 / 17:33 WIB
Bio Farma bakal produksi vaksin secara bertahap, hingga 17 juta dosis per bulan
ILUSTRASI. Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bio Farma (persero) bersiap memproduksi vaksin untuk penyakit Covid-19, saat ini produk vaksin masih dalam proses riset. Perusahaan pelat merah ini sudah menyiapkan kapasitas yang mumpuni untuk memproduksi vaksin tersebut.

Sekretaris PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan bahwa jika vaksin sudah di approve oleh BPOM maka produksinya akan dilakukan secara bertahap.

"Kami akan produksi dengan berhati-hati dan menjaga kualitasnya, untuk itu secara bertahap sekitar 16-17 juta dosis per bulan," ujarnya saat talkshow dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin (19/10).

Bio Farma tidak secara gamblang kapan target vaksin diproduksi secara massal, namun menurut paparan Bambang perizinan dari BPOM ini ia perkirakan bisa dimulai setelah proses uji klinis selesai pada Januari 2021, dimana saat itu sudah ada prototype vaksinnya. Untuk itu selama bulan November atau Desember 2020 akan dilakukan terus menerus uji klinisnya.

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Covid-19 untuk 9,1 juta orang telah tersedia pada 2020

Persiapan uji klinis, menurut Bambang, harus dilakukan terhadap suplai yang dikirim dari perusahaan Cina, Sinofac, tersebut. Pasalnya vaksin-vaksin tersebut harus melalui stability, dan quality control untuk menjaga kualitasnya, inilah mengapa Bio Farma harus memproduksi vaksin secara bertahap.

Adapun saat ini Bio Farma telah sampai di tahap uji klinis tingkat III. Bambang menyebut vaksin yang didapatkan dari Sinofac, Cina, ini memiliki dua dosis. Dosis pertama sudah disuntikan pada 1.620 relawan. Sedangkan dosis kedua sudah disuntikan kepada 1.074 relawan, dan 671 orang sudah diambil darahnya.

Bambang memperkirakan laporan uji klinis vaksin ini bisa rampung pada Januari 2021 dimana hasil uji klinis tersebut nantinya akan diajukan kepada BPOM untuk mendapatkan emergency use of authorization, atau penggunaan untuk keadaan darurat.

"Mudah-mudahan ini (uji klinis) akan selesai januari 2021, sehingga laporan uji klinis bisa digunakan untuk mendapatkan emergency use of authorization dari regulator kita BPOM," sebut Bambang.

Baca Juga: BPOM kawal pelaksanaan uji klinik vaksin virus corona (Covid-19)

Mengenai target produksi, Bambang bilang perusahaannya berkomitmen untuk menyiapkan vaksin Covid-19 sebanyak 260 juta dosis. Hal ini dilakukan dengan kemampuan produksi vaksin Bio Farma yang sudah mencapai level 250 juta dosis setiap tahunnya.

Biofarma sendiri sebelumnya diketahui memiliki kapasitas produksi vaksin hingga 100 juta dosis per tahun. Barulah di tahun ini perseroan berinvestasi sebanyak Rp 1,3 triliun untuk menambah kapasitas produksinya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×