kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis emiten pelayaran masih sulit berlayar


Kamis, 04 Agustus 2016 / 12:00 WIB
Bisnis emiten pelayaran masih sulit berlayar


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Roda ekonomi Indonesia yang belum berputar cepat, membuat kinerja emiten pelayaran di semester pertama tahun ini melambat. Baik itu perusahaan pelayaran barang atau komoditas serta dari galangan kapal.

Ambil contoh pendapatan PT Soechi Lines Tbk  (SOCI)  yang turun 10,9% menjadi Rp 63,98 juta di periode yang sama. Menurut Edy Sugito, Komisaris Independen Soechi Lines penurunan ini terjadi karena pendapatan dari galangan kapal mengalami penurunan 25,7% menjadi US$ 12,2 juta.

Penyebabnya tak lain lantaran SOCI lambat mengerjakan pembangunan dua kapal karena butuh pekerjaan tambahan. "Tapi kami targetkan kapal ini bisa selesai tahun ini," kata Edy  kepada KONTAN, Rabu (3/8).

Selain dua kapal tersebut, SOCI juga tengah mengerjakan pembangunan delapan kapal. Menurutnya, nilai pengerjaan proyek kapal ini mencapai US$ 42,3 juta.

Sedangkan pendapatan terbesar perusahaan ini masih berasal dari kapal angkutan migas atau kapal tanker. Justru di lini bisnis ini, pendapatan SOCI masih naik tipis 2,3% di periode tersebut menjadi US$ 42,3 juta. Atau berkontribusi 82% dari total pendapatan SOCI di semester I.

Untuk rencana di paruh kedua tahun ini, Edy belum bisa menjelaskan. Yang pasti, bila ada tender angkutan atau galangan kapal, pihaknya pasti bakal ikut serta. Terutama untuk angkutan minyak yang belum banyak perusahaan lokal menangani bisnis ini.

Menyoal prosek bisnis hingga akhir tahun ini, Edy juga belum bisa memberi gambaran banyak. Namun jika pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik maka, perusahaan ini mengincar pertumbuhan bisnis antara 6%-10% sampai akhir tahun ini.

Paruh kedua lebih oke

Penurunan kinerja juga dirasakan oleh PT Samudera Indonesia Tbk. Menurut Bani Maulana Mulia,  Direktur Samudera Indonesia, kinerja perusahaan ini memang turun lantaran volume pengiriman barang juga turun. "Yang penting profit naik," katanya ke KONTAN tanpa merinci.

Nah, untuk di semester kedua ini, pihaknya justru optimistis bisa meraup laba lebih banyak dari semester II-2016, ia proyeksi sekitar US$ 25 juta- US$ 27 juta. Caranya lewat tambahan armada satu kapal petikemas senilai US$ 6-7 juta dan akuisisi satu perusahaan terminal pelabuhan.

Sementara perusahaan yang mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih semester I-2016 adalah Logindo Samudramakmur Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×