kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Budi Karya: 2 pelabuhan penyeberangan di Bali rampung pertengahan 2021


Senin, 03 Agustus 2020 / 15:30 WIB
Budi Karya: 2 pelabuhan penyeberangan di Bali rampung pertengahan 2021


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan dua pelabuhan penyeberangan yaitu Pelabuhan Sampalan di Pulau Nusa Penida serta Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung Provinsi Bali. Kedua pelabuhan ini ditargetkan rampung pada pertengahan 2021.

"Insya Allah kedua pelabuhan ini bisa selesai dalam waktu sembilan bulan atau pertengahan tahun 2021,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Senin (3/8).

Adapun, hari ini Budi bersama dengan Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster  baru saja melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) dua pelabuhan tersebut.

Baca Juga: Hutama Karya (HK) sebut arus mudik Idul Adha di trans Sumatera meningkat 68,75%

Kedua pelabuhan tersebut untuk mendukung pariwisata di Bali, di mana keduanya termasuk ke dalam Pelabuhan Segitiga Emas (Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan/Lembongan) yang terhubung dengan Pelabuhan Sanur yang terletak di Denpasar.

Menurut Budi, Kemenhub terus berkomitmen mendukung bangkitnya pariwisata di Bali khususnya setelah terpuruk akibat Covid-19. Adapun, dukungan transportasi terhadap pariwisata di Bali seperti konsep super hub tourism, maritim, dan penelitian tentang rencana akses darat  menuju Bali Utara.

Budi mengatakan, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dimana Bali akan menjadi super hub tourism tidak hanya di Indonesia tetapi sampai Asia Tenggara juga Australia.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Bali I Wayan Koster mengatakan, adanya kedua pelabuhan ini akan memudahkan aksesibilitas menuju kawasan segitiga emas, sehingga dapat mendorong peningkatan jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Tak hanya itu, adanya pelabuhan ini juga  dapat mendukung aktivitas keagamaan masyarakat Bali. Pasalnya, bila ada upacara keagamaan rutin, masyarakat Bali dari berbagai kabupaten akan melakukan persembahyangan.

Baca Juga: BKPM bakal kejar relokasi investasi dari China

"Karena tidak ada pelabuhan, mereka kesusahan untuk naik ke kapal karena harus angkat-angkat kainnya sambil mengusung sesajennya dari berbagai wilayah," jelasnya.

Adapun, Pelabuhan Sampalan akan memiliki dua lantai dengan luas area kolam 9.000 meter persegi, kapasitas sandar 10 speedboat, dengan estimasi biaya pembangunan Rp 86,7 miliar.

Sementara, Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun menjadi dermaga bagi speedboat dan kapal Ro-ro, dengan estimasi biaya pembangunan sebesar Rp 109,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×