kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog berencana salurkan beras untuk industri makanan


Rabu, 19 Februari 2020 / 16:20 WIB
Bulog berencana salurkan beras untuk industri makanan
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai?peresmian Kopi Jenderal di kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (19/2).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog tengah berupaya untuk menyalurkan stok beras yang dimiliki. Rencananya, Bulog akan menyasar industri pangan, atau industri yang memanfaatkan beras untuk diolah menjadi tepung.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, permintaan beras untuk diolah menjadi tepung cukup tinggi.

"Kemarin Menteri Perindustrian mengatakan sebulan membutuhkan 400.000 ton beras untuk dikelola menjadi tepung, untuk makanan," ujar Budi, Rabu (19/2).

Baca Juga: Bulog akan salurkan 500.000 ton beras untuk BPNT

Meski begitu, Budi juga mengatakan pihaknya masih mengkaji rencana ini. Menurutnya, harus dilihat lebih lanjut apakah ada industri yang berminat pada beras Bulog.

Saat ini, Budi mengatakan, Bulog masih memiliki stok beras sebanyak 1,7 juta ton. Menurutnya, beras tersebut harus disalurkan supaya tetap bisa menyerap beras petani. Apalagi, panen raya tahun ini akan dimulai pada Maret-April.

Budi mengatakan, Bulog akan terus menyalurkan beras untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar, serta saluran bisnis lainnya.

Menurut Budi, pemerintah telah meminta Bulog untuk menyarap besar sebanyak 2,7 juta ton di tahun ini. Namun, bila menyesuaikan dengan kemampuan Bulog, Budi menargetkan hanya menyerap 1,7 juta ton sepanjang tahun.

Baca Juga: Stabilisasi harga, Bulog usul ditugaskan untuk impor 200.000 ton gula

"Yang diinginkan 2,7 juta ton, tetapi kan saya berhitung kemampuan, kalau kita tidak bisa mengeluarkan beras yang ada, maka maksimal [menyerap] 1,7 juta ton. Tetapi dari beras sisa kita yang 1,7 juta ton, kalau kita bisa mengeluarkan 1 juta ton, saya bisa menyerap di atas 2 juta ton," kata Budi.

Sementara, berdasarkan data Bulog, sampai saat ini realisasi KPSH 2020 mencapai 247.000 ton dan BPNT sebesar 28.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×