kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah IUU fishing, MDPI giat lakukan pembinaan pada nelayan tuna


Kamis, 04 April 2019 / 21:02 WIB
Cegah IUU fishing, MDPI giat lakukan pembinaan pada nelayan tuna


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) tengah giat melakukan pembinaan terhadap nelayan tuna dalam melakukan penangkapan ikan yang legal dan diakui pasar ekspor. Sebab saat ini pasar global menuntut adanya ketelusuran dan legalitas terhadap produk perikanan.

Direktur Eksekutif Yayasan MDPI Saut Tampubolon mengatakan, isu yang menjadi penting adalah rantai pasok dan ketelusuran (from the sea to the plate) harus mampu mencegah produk  unreported, and unregulated (IUU) fishing masuk dalam rantai pasok legal.

"Karena di traceability sudah tersangkut dengan legal fishery. Traceability itu from the sea to the plate. Ini kan rangkaiannya panjang. Jadi di traceability ini kita cerita sudah menyangkut semua aspek. Aspek transparansi, aspek legality, aspek security, dan lain-lain semua masuk di situ," jelas Saut ditemui saat acara workshop jurnalistik, Kamis (4/3).

MDPI sendiri disebut Saut sudah membangun strategi traceability bagi nelayan binaannya. "Mulai di laut kita trace dengan spot trace. EMS untuk kapal-kapal kecil, sehingga kita tau mereka menangkapnya dimana dan kapan menangkapnya. Untuk memastikan bahwa hasil tangkapan itu tidak terindikasi bycath oleh ETP, kita rekam dia dengan TLC (Timelapse Camera)," jelas Saut.

Saat ini, sudah ada 840 nelayan ikan tuna yang dibina oleh MDPI yang tersebar di 6 Provinsi. Di Sulawesi Selatan MDPI dikatakan Saut hanya di Bone, sedangkan di Maluku Tengah yaitu di Buru dan Ambon.

"Terus di Maluku Utara itu ada di Sanana dan Morotae. Sulawesi kita ada di Sangihe dan Bitung. Di NTB kita ada di Labuan Lombok, Lombok Timur. NTT kita juga ada di Kupang," tambah Saut. Pada 2021ditargetkan 1.500 nelayan yang dibina MDPI.

Untuk pembinaan sendiri MDPI terjun langsung ke lokasi dengan staf-staf yang ada di wilayah tersebut. MDPI fokus melakukan pembinaan terhadap nelayan agar meningkatkan kesejahteraan. Nelayan yang menjadi sasaran binaan MDPI adalah nelayan ikan tuna. Dimana ikan tuna sendiri memiliki nilai yang tinggi bila diekspor.

"Kita kan LSM, kami berorientasi membina nelayan kecil supaya nelayan kecil ini ngga terpinggirkan, supaya hasil tangkapannya memenuhi kualitas ekspor guna memperoleh uang yang lebih banyak," ungkap Saut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×