kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dafam Hotel Management (DFAM) masih kaji SOP untuk kondisi New Normal


Senin, 25 Mei 2020 / 16:25 WIB
Dafam Hotel Management (DFAM) masih kaji SOP untuk kondisi New Normal
ILUSTRASI. Dafam Hotel Management (DHM) luncurkan Dafam Express di Jalan Jaksa


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dafam Hotel Management (DHM) menyatakan pihaknya masih merancang standar operasional berdasarkan konsep New Normal pada hotel-hotel yang dikelolanya.

Andhy Irawan, CEO DHM menjelaskan pihaknya akan menyelesaikan kajian tersebut pada akhir Mei 2020.

"Kami sedang dalam pengkajian yang detail karena apapun dampak pandemi COVID-19 ini, turut mengubah behavior customer hotel," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (21/5).

Menurutnya, DHM tidak menutup semua operasional hotelnya di masa pandemi karena beberapa hotel masih kedatangan tamu dan memiliki okupansi sekitar 70% sampai 80%. Andhy bilang, pihaknya hanya menutup sementara satu hotelnya di Gili, Lombok.

Baca Juga: Pebisnis Siap-Siap Beradaptasi di Era New Normal Pasca Pandemi

Dalam keterbukaan informasi yang dikeluarkan ke publik pada Sabtu (23/5), Sekretaris Perusahaan Dafam Property Handoko Setijawan mengatakan aktivitas bisnis dan kegiatan usaha perhotelan jadi salah satu yang paling terdampak pandemi Covid-19.

Hal ini tak terlepas dari imbauan pemerintah untuk masyarakat agar bekerja dari rumah, diam di rumah, pembatasan sosial berskala besar (PSBB), pembatasan kegiatan masyarakat dan aturan lainnya.

"Dengan demikian menyebabkan tingkat hunian hotel turun drastis dan juga berimbas pendapatan PT Dafam Hotel Management juga mengalami penurunan," kata Handoko, dikutip dari keterbukaan informasi, Sabtu (23/5).

Oleh karena itu, perusahaan dengan kode emiten DFAM itu telah melakukan efisiensi secara ketat di segala bidang di seluruh divisi atau departemen baik induk dan entitas anak.

Kemudian, melakukan terobosan-terobosan pemasaran kreatif untuk meningkatkan pendapatan dari sektor properti maupun okupansi hotel dengan memberi paket yang tepat untuk sasaran setiap segmen pasar.

Baca Juga: Wabah corona memukul bisnis hotel, sebanyak 1.542 hotel tutup

"Selain itu, perusahaan juga menunda pembelian item-item barang untuk sementara waktu disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas serta melakukan pendekatan dan pengajuan relaksasi utang bank," pungkas Handoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×