kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,25   -8,11   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana untuk eksplorasi blok migas terkumpul sekitar Rp 30 triliun


Kamis, 15 November 2018 / 17:30 WIB
Dana untuk eksplorasi blok migas terkumpul sekitar Rp 30 triliun
ILUSTRASI. LAPANGAN BLOK PANGKAH PT SAKA ENERGI INDONESIA


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Akhirnya pemerintah memiliki dana juga untuk melakukan kegiatan ekplorasi. Pasalnya kegiatan ekplorasi selama ini selalu dinomorduakan akibat keterbatasan dana pemerintah dan minimnya komitmen kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk melakukan kegiatan ekplorasi.

Namun adanya 30 kontrak blok migas yang baru baik untuk 19 blok terminasi maupun 11 hasil lelang Wilayah Kerja (WK) migas, membuat pemerintah berhasil kumpulkan sana sekitar US$ 1,99 miliar atau Rp 30 triliun dalam bentuk komitmen kerja pasti (KKP). Dana KKP ini yang akan digunakan untuk kegiatan ekplorasi.

Dengan KKP ini, KKKS pun dipaksa untuk melakukan ekplorasi. Jika tidak, pemerintah akan mengambil dana KKP tersebut. "Dana yang bisa digunakan 5-10 tahun ke depan sekitar Rp 30 triliun rupiah. Kalau dia tidak komitmen, dana tersebut diambil pemerintah,"tegas Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar pada Kamis (15/11).

Lebih lanjut Arcandra bilang dengan dana hampir US$ 2 miliar tersebut, KKKS tidak hanya bisa melakukan ekplorasi di wilayah kerjanya tetapi juga di open area. Ini berarti KKKS bisa melakukan ekplorasi di luar wikayah kerja.

Nantinya jika menemukan cadangan migas baru, maka KKKS tersebut bisa mengajukan joint study. Setelah joint study, maka WK migas tersebut akan dilelang oleh pemerintah. Dengan upaya tersebut, Arcandra berharap ada penemuan cadangan migas baru yang cukup besar. Biarpun rasio sukses penemuan cadangan migas baru hanya sebesar 20%.

"Saya tidak tahu apakah ini cukup untuk mendapatkan lapangan-lapangan baru. Saya tidak tahu tapi ada harapan, tidak ada garansi tapi setidaknya kami coba yang terbaik untuk punya uang cukup, resources yang cukup, dan dukungan dari pemerintah untuk lakukan ekplorasi di open area,"jelas Arcandra.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Amien Sunaryadi menambahkan, Indonesia memang membutuhkan cadangan migas baru trutama cadangan migas sebesar Banyu Urip. Sehingga kebutuhan terhadap minyak mentah bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Maklum saja, produksi minyak Indonesia saat ini hanya 775.000 barel per hari. Sementara konsumsi BBM nasional hampir dua kalinya atau sekitar 1,6 juta barel per hari. "Kalau ada lima Banyu Urip ditemukan tahun depan, kebutuhan kita terpenuhi, kalau nggak susah terus. Kita masih critical,"imbuh Amien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×