kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Datascrip dan Faro gelar 3D user conference


Selasa, 17 Juli 2018 / 13:11 WIB
Datascrip dan Faro gelar 3D user conference
Datascrip dan Faro Gelar 3D User Conference


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Faro Technologies Inc bersama dengan PT Datascrip menggelar Faro 3D User Conference Asia Pacific pada hari ini. Konferensi ini digelar untuk membahas tren dan perkembangan teknologi produk pemindai terestrial 3D.

Mary T Oetomo, Division Director Datascrip menyampaikan bahwa sesuai dengan revolusi industri 4.0 telah membuat penerapan pemindai terestrial 3D dibutuhkan untuk lebih efisien dan akuntabel. Penerapan teknologi ini juga membuat data bisa dihasilkan dengan cepat dan akurat.

"Tren revolusi industri 4.0 telah membuat teknologi ini untuk Building Information Modeling (BIM) solusi bagi arsitek dan engineering," ujarnya dalam sambutan Faro 3D User Conference Asia Pacific, Selasa (17/7).

Perencanaan pembangunan secara berkesinambungan memang membutuhkan dokumentasi area, bangunan, atau struktur dengan wujud 3D. Pemindai laser 3D dibutuhkan untuk melakukan survey detail bahkan untuk struktur bangunan yang paling kompleks sekalipun.

Faro 3D Conference Asia Pasicif ini sudah diadakan sebanyak 6 kali, tahun ini selain di Jakarta acara juga diselenggarakan di Guangzhou dan Tokyo. Dengan mempertemukan pakar, ahli forensik dan peserta dari industri arsitektur, konstruksi, migas, situs dan bangunan sejarah dan lainnya.

Kharis Alfi, Ketua Institute BIM Indonesia menyampaikan proyek konstruksi masa depan perlu perencanaan yang baik. Selain itu juga membutuhkan persiapan yang komprehensif untuk menghemat biaya dan juga menjaga kualitas proyek.

"BIM adalah alur kerja konstruksi di masa depan untuk menyiapkan data dan informasi teknis berdasarkan format digital. 3D laser scanning adalah salah satu solusi yang dapat digunakan untuk memproses alur kerja BIM," tambahnya. 

Penerapan ini dapat membantu dalam memeriksa dan validasi proyek konstruksi dan menghemat waktu serta menjaga kualitas proyek. Asal tahu saja, berdasarkan data ARC Market Analysis menyebutkan pasar pemindai 3D diperkirakan akan mencapai US$ 2,3 miliar pada tahun 2021 mendatang dengan BIM menjadi kontributor utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×