kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delta Djakarta (DLTA) tetap optimis tumbuh 5% sampai akhir tahun ini


Jumat, 12 Oktober 2018 / 17:28 WIB
Delta Djakarta (DLTA) tetap optimis tumbuh 5% sampai akhir tahun ini
ILUSTRASI. RUPS PT Delta Djakarta Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minuman beralkohol (alcohol beverages), PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) optimis target pertumbuhan 5% di 2018 ini bakal tercapai. Manajemen mengatakan, sampai kuartal III tahun ini capaian kinerja perseroan masih on track dari target tersebut.

Sayangnya, DLTA enggan merinci raihan bisnisnya sampai September 2018. Namun, Ronny Titiheruw, Direktue Pemasaran perseroan menerangkan bahwa perusahaan memaksimalkan kegiatan usaha baik ditingkat lokal dan domestik, sembari meningkatkan efisiensi pabrikan.

Seperti yang diketahui, sebagian besar bahan baku DLTA seperti malt didapat dari impor. Tentu saja dengan fluktuasi kurs saat ini berdampak bagi beban produksi perseroan. "Tentu perusahaan menjaga supaya biaya produksi tetap terkendali sambil terus fokus untuk meningkatkan penjualan dan profitnya," urai Ronny kepada Kontan.co.id, Jumat (12/10).

Mengintip laporan keuangan perseroan di semester I 2018, pembelian bahan baku meningkat hampir 28% year on year menjadi Rp 67 miliar. Sedangkan revenue DLTA tercatat naik 7,4% dari Rp 362 miliar di semester I 2017 menjadi Rp 389 miliar di semester-I tahun ini.

Meski demikian, perseroan melakukan efisiensi serta mengurangi beban umum dan administrasi hingga bottomline perseroan tetap terkerek 15,6% menjadi Rp 148 miliar yoy.

Dari segmen domestik, perusahaan didorong oleh momen Asian Games, dimana event tersebut mampu mendongrak sektor pariwisata. "Terdorongnya peningkatan jumlah wisatawan tentu pada akhirnya meningkatkan pasar bir," sebut Ronny.

Sekadar informasi, saat ini DLTA memiliki kapasitas terpasang 1,1 juta hekto liter per tahun, Ronny mengatakan perseroan belum berencana menambah kapasitas tersebut. Adapun total capital expenditure (belanja modal) perseroan di 2018 tercatat senilai Rp 30,5 miliar, dana tersebut digunakan untuk mendukung operasional perseroan di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×