kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi, ekspor kopi Gayo Aceh masih bisa tembus ke AS


Kamis, 27 Agustus 2020 / 20:23 WIB
Di tengah pandemi, ekspor kopi Gayo Aceh masih bisa tembus ke AS
ILUSTRASI. Pekerja menjemur biji kopi Arabika gayo hasil musim panen akhir tahun 2019 di lapangan desa, Bandar Baro, Aceh Utara, Aceh, Kamis (19/12/2019). Produksi kopi arabika komoditi unggulan asal Dataran Tinggi Gayo (DTG) yakni Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meria


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan pandemi corona kopi arabika Gayo Aceh masih diminati di pasar Amerika dan Eropa. Meski pada awal pandemi, ekspor kopi gayo sempat terhadang, kini para pemain mengaku sudah mulai kembali masuk ke pasar luar negeri.

Salah satunya pelaku usaha kopi gayo aceh yaitu Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara yang bertempat di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Menurut Rahmah, Ketua Kopepi Ketiara, pada bulan Juni-Juli 2020, pihaknya mengekspor Kopi arabika dari Dataran Tinggi Gayo (DTG) ke negara tujuan Amerika dan Eropa sekitar 20 kontainer dengan volume 18-19,2 ton per kontainer. “Dengan perkiraan nilai ekspor sekitar Rp 1,5 miliar-1,6 miliar per kontainer,” ujar Rahmah dalam keterangan pers, Kamis (27/8).  

Walau beberapa negara di kawasan Eropa masih belum membuka kran impor kopi gayo Aceh seperti Inggris dan Prancis. Kedepan kami terus berkomunikasi dengan buyer-buyer di Eropa untuk dapat mengirimkan kopi gayo tersebut.

Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono, mengapresiasi akselerasi ekspor kopi Gayo yang dilakukan Kopepi Ketiara Aceh ini karena bagaimanapun pasar Amerika dan Eropa merupakan pasar penting untuk ekspor komoditas perkebunan Indonesia terutama kopi.

Hal yang menarik justru terjadi di pasar Amerika dan Eropa karena ditengah Pandemic Covid19 ini, berbagai kafé hampir semua tertutup tetapi masih banyak permintaan kopi untuk tujuan Amerika dan Eropa. Justru pandemi ini merubah pola konsumsi sebagian besar masyarakat Amerika dan Eropa dari konsumsi skala caké menjadi konsumsi rumahan. “Peluang ini harus tetap kita tangkap, tentunya dengan didukung oleh kelancaran sarana distribusi nya terutama memanfaatkan platform online/ ecommerce,” ujar Kasdi.

Kasdi menambahkan, sebagaimana data BPS diolah Ditjen. Perkebunan bahwa ekspor kopi Indonesia ke Uni Eropa periode Januari hingga April 2020 sebesar 269.000 ton atau senilai US$ 58,9 juta. Dari volume ekspor tersebut 93% ekspor kopi Indonesia ke negara Italia, Spanyol, Belgia dan Jerman. Sedangkan ekspor ke Amerika pada periode yang sama sebesar 207.000 ton atau senilai US$ 83,8 juta.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×