kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibanjiri produk tekstil impor, Asia Pacific (MYTX) tetap targetkan pertumbuhan 5%


Minggu, 22 September 2019 / 16:12 WIB
Dibanjiri produk tekstil impor, Asia Pacific (MYTX) tetap targetkan pertumbuhan 5%
ILUSTRASI. PT Asia Pacific Investama Tbk


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kondisi indutsri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dalam negeri yang kurang baik turut mempengaruhi kinerja PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX). 

Tercatat sepanjang semester I 2019, MYTX mengalami penurunan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 21,74% menjadi Rp 853,87 miliar dari sebelumnya Rp 1,09 triliun. 

Baca Juga: Terhimpit impor, produsen TPT terapkan pengurangan produksi hingga diversifikasi

Perusahaan juga masih mencatatkan kerugian hingga semester I 2019 berakhir, meskipun jumlah kerugiannya sudah menyusut 29,76%. Adapun rugi tahun berjalan yang dapat diatribusi kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 134,36 miliar dari sebelumnya Rp 191,29 milliar. 

Di tengah kondisi pasar yang kurang baik, MYTX masih akan mempertahankan target pertumbuhan 5% hingga akhir tahun 2019.  

 "Kondisi atau situasi pasar saat ini memang kurang baik ya, tapi kita belum ada rencana revisi, masih 5% hingga akhir tahun," ungkap Carel optimis. Ia menambahkan, perusahaan masih memiliki waktu untuk memenuhi target tersebut.

Baca Juga: Perang Dagang Hingga Barang Selundupan Bikin Kinerja Asia Pacific (MYTX) Tertekan

Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk Carel Christanto Machmud menekankan, salah satu penyebab yang berpengaruh terhadap kinerja MYTX adalah impor produk tekstil. Berdasar pengamatannya, impor TPT berpengaruh bukan saja dari volumenya yang besar, tetapi juga dari harganya yang jauh lebih murah dibandingkan pasar. 

" Jarak harganya bisa 10% sampai 20%," kata Carel ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/9). Menurutnya, keberadaan produk impor merusak harga pasar sehingga hal ini perlu benar-benar diawasi.  

Baca Juga: Ganti mesin pabrik, Asia Pacific Investama (MYTX) siapkan capex US$ 15 juta

Menghadapi kondisi yang tengah lesu, MYTX berencana untuk fokus ke downstream atau ke hilir karena pasar lebih menginginkan konsep one stop shopping. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, perusahaan yang dikenal dengan produk yarn (benang), greige (kain mentah lembaran), dan denim (kain denim) itu akan melakukan diverifikasi produk nantinya. 

Sekadar informasi, sejauh ini penjualan MYTX  masih ditopang dari benang dengan persentase 56,76% atau setara Rp 484,68 miliar. Setelahnya kontribusi penjualan datang dari  kain denim sebesar 22.02% atau Rp 188,04 miliar dan kain mentah 16.81% atau setara Rp 143,58 miliar. 

Baca Juga: Perang dagang menguat, Asia Pacific Investama (MYTX) perkuat ekspor ke AS

Asal tahu saja, untuk mencapai target, perusahaan telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 15 juta yang dimanfaatkan untuk penggantian mesin dan modernisasi lini produksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×