kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut Food Station Tjipinang: Butuh penyesuaian harga beras dan gabah baru


Kamis, 25 Oktober 2018 / 19:19 WIB
Dirut Food Station Tjipinang: Butuh penyesuaian harga beras dan gabah baru
ILUSTRASI. PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ)


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penetapan harga gabah yang sama dalam tiga tahun terakhir sejak 2015 akibat Instruksi Presiden 5 tahun 2015 membuat margin keuntungan industri beras seret.

Apalagi pemerintah tidak memperhitungkan komponen inflasi dan terus menekan harga gabah di Rp 3.700 per kilogram.

Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya menyatakan kondisi ini membuat margin industri beras menjadi tipis dan tidak adil bagi petani dan pengusaha.

"Kita tetap himbau tolong review kembali karena itu 2015 karena dengan inflasi tiga tahun ini, angka gabah sudah harus di atas Rp 4.500 per kg, bahkan ada yang Rp 5.500 per kg," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/10).

Hal ini juga berhubungan dengan penugasan penyerapan Bulog. Asal tahu, Bulog ditugaskan untuk serap beras di harga Rp 8.030 per kilogram untuk stabilisasi pasar. Kemudian mengingat sifat BUMN yang kini dituntut harus profit, maka harga lepas seharusnya lebih tinggi.

Bila harga pembelian pokok (HPP) ini akan direvisi, maka koordinasi harus dilakukan di tingkat Kementerian Koordinator Perekonomian yang membawahi Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Bulog.

"Untuk dijual lagi, angkanya bisa Rp 8.100 per kg, itu harga oper dari Bulog ke stabilisasi pasar jadi mereka juga bisa untung," katanya.

Langkah operasi pasar ini bisa dilakukan bila kondisi beras dalam keadaan defisit. Untungnya, stok beras Bulog telah melampaui 2 juta ton berkat penyerapan dalam negeri dan pengadaan luar negeri, sehingga bisa jadi instrumen stabilisasi harga setidaknya hingga akhir tahun.

Adapun untuk saat ini, harga beras medium di Cipinang menurut Arief masih tertahan aman di Rp 8.900 per kg, yang artinya aman di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium di Rp 9.450 per kg. "Tapi memang rapat marginnya di pasar induk," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×