kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong keberlanjutan, FGV buat rencana pemulihan gambut


Senin, 16 April 2018 / 17:34 WIB
Dorong keberlanjutan, FGV buat rencana pemulihan gambut
ILUSTRASI. Perkebunan Kelapa Sawit


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Felda Global Ventures Holdings Berhad (FGV) mendorong pengembangan industri perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Upaya tersebut didorong dengan membuat Kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE Policy) yang berlaku sejak 9 April 2018. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membuat rencana pemulihan gambut.

"FGV akan memulihkan semua lahan gambut yang telah dikembangkan sesuai dengan Kebijakan Berkelanjutan 2017," ujar Presiden dan Chief Executive Officer FGV Grup Dato’ Zakaria Arshad dalam siaran pers, Senin (16/4).

PT Temila Agro Abadi (TAA) anak usaha FGV telah menyerahkan Rencana Pemulihan Gambut yang terperinci untuk disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam pemulihan itu, ketinggian air akan dijaga di level yang sesuai untuk memperbaiki fungsi ekosistem gambut.

FGV juga mengembangkan Masterplan Pengelolaan Gambut untuk merehabilitasi area terdampak. Masterplan ini dilaksanakan dengan merundingkannya dulu bersama pemangku kepentingan bersangkutan.

Perundingan dilakukan dengan masyarakat lokal yang akan terkena dampak dari kebijakan itu. Hal itu diakui untuk mengantisipasi terjadinya konflik. "FGV akan terus berupaya mencegah munculnya kembali ketegangan," terang Dato' Zakaria.

FGV juga menerapkan pendekatan Stok Karbon Tinggi (HCS) di area perkembangan potensial. Dato' Zakaria bilang dalam menentukan area pengembangan baru, aspek lingkungan dan sosial sangat dikonsiderasikan.

Tidak hanya lingkungan, FGV juga menekankan kebijakan mengenai ketenagakerjaan. FGV sedang merampungkan kebijakan Kepatuhan Sosial dan Hak Asasi Manusia (SCHR), yang akan memperluas komitmen perusahaan dalam penjaminan hak asasi, proses rekrutmen tenaga kerja asing, dan penanganan keluhan.

Keterlibatan multi-pemangku kepentingan yang transparan dan independen pun didorong oleh FGV. Hal itu memungkinkan masyarakat lokal dapat menyuarakan kepentingan mereka di forum terbuka.

"Mekanisme ini diharapkan dapat menjadi media bagi mereka untuk menyampaikan pendapat mereka tentang kebijakan yang berlaku," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×