kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPR kritik kinerja Kementerian ESDM


Selasa, 26 Juli 2016 / 14:25 WIB
DPR kritik kinerja Kementerian ESDM


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Komisi VII DPR mengkritisi kinerja Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) 2015 lantaran ada beberapa program kementerian yang tidak mencapai target. Hal tersebut disebabkan faktor internal dan eksternal.

Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan mengungkapkan, program Kementerian ESDM yang tidak mencapai target adalah sasaran startegis penyediaan energi fosil berupa minyak bumi, gas dan batubara.

"Pemenuhan energi domestik baru 78,24%," katanya dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM, di Gedung DPR, Selasa (26/7).

Irawan melanjutkan, program lain Kementerian ESDM yang belum mencapai target adalah akases infrastruktur energi gas bumi, kelistrikan. Sasaran satrategis peningkatan produksi mineral dibawah target kecuali timah dan nikel. Selain itu, pengoptimalan penerimaan negara dari sektor ESDM juga tidak mencapai target.

"Yang tercapai hanya panas bumi, dari Rp 580 miliar capaiannya Rp 880 miliar, atau 157%. Penerimaan migas mineral batubara di bawah target," paparnya.

Menteri ESDM Sudirman Said mengakui, sebagian program pada 2015 belum mencapai terget. Hal tersebut disebabkan oleh dua faktor, yaitu eksternal yang berasal dari pelemahan ekonomi dunia, sehingga berpengaruh pada harga komoditas seperti minyak bumi, dan barang tambang.

Sedangkan faktor kedua berasal dari intenal, Sudirman mengakui, sedang melakukan perbaikan pada sisi internal dengan melakukan perombakan besar-besaran.

"Internal perbaikan eksternal faktor tidak bisa dikendalikan. Dua hal perlambatan ekonomi membuat harga energi rendah, itu membuat penerimaan negara dari PNBP energi turun, capaian target kuantitaif produksi ekspor dari migas dan lainya," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×