Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN)\ optimistis dapat melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 1,1 triliun tahun ini, meskipun pada kuartal I-2019 perusahaan masih rugi.
Ditemui dalam peringatan ulang tahun DYAN ke-25 di The Opus Grand Ballroom, Jakarta, Corporate Secretary DYAN, Maryamto Sunu membeberkan pihaknya akan memegang tiga hajatan besar di semester II guna menggenjot kinerja perseroan.
"Pada kuartal III dan IV, kami menyelenggarakan konser K-Pop. Kami sudah menggandeng sebuah e-commerce untuk acara ini. Lalu pada November mendatang, kami akan selenggarakan IMS Motorbike, ini merupakan bentuk diversifikasi dari gelaran IMS Mei lalu. Rencananya akan digelar di Jakarta, Makassar, dan Surabaya," tutur Maryamto Sunu kepada Kontan, Selasa (23/7).
Selain itu, emiten yang memiliki 11 anak bisnis perusahaan ini mengklaim resmi menjadi event organizer dan kontraktor gelaran World Expo yang akan berlangsung di Dubai 2020 mendatang. Gelaran yang dihadiri oleh 180 negara tersebut turut didukung oleh Presiden RI, Joko Widodo, serta bekerjasama dengan WIKA cabang Dubai.
"Pendanaan sudah sudah keluar dan acara akan berlangsung selama enam bulan mulai Oktober 2020 sampai April 2021 di Dubai," imbuh Sunu.
Sementara dalam waktu dekat ini, DYAN juga tengah menyiapkan event Jakarta Wedding Festival yang akan diselenggarakan pada 26-28 Juli 2019 dan Bandung Craft Furniture Festival pada 2-4 Agustus.
Adapun acara lainnya adalah Festivaland di 10 kota lalu The 43rd Indonesian Petroleum Association Convention and exhibition 2019 pada September mendatang. "Target revenue kami Rp 1,1 triliun bisa saja tercapai atau terlampaui melalui gelaran ini. Kami optimis bisa tumbuh walau rugi di kuartal I 2019," ujarnya.
Menilik laporan keuangan DYAN kuartal I-2019, perseroan mencetak penurunan pendapatan dan rugi. Pendapatan turun sebesar 24,6% di angka Rp 128,88 miliar dari Rp 171,11 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara rugi yang dikantongi sejumlah Rp 12,49 miliar atau mengecil 9,8% dari tahun lalu sebesar Rp 13,85 miliar. Adapun rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertengger di angka Rp 9,90 miliar, menyusut 21% dari tahun lalu.
"Kuartal I dipenuhi gejolak, mulai dari Pemilu, lebaran, hingga kericuhan pasca Pemilu di sidang MK. Banyak klien menahan acara sampai kondisi aman, ini salah satu penyebab kelesuan kuartal I, 2019" tutup Sunu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
