Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA yang disusun Google, Temasek dan Bain & Company yang dirilis pekan lalu, valuasi sektor e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 21 miliar pada tahun ini, jumlah tersebut bertumbuh 12 kali lipat ketimbang tahun 2015.
Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia menyebut saat ini e-commerce juga sudah mulai merambah produk grosir dan produk harian. Bahkan pada tahun 2025 mendatang, e-commerce Indonesia diperkirakan bisa mencapai US$ 82 miliar.
Baca Juga: BI dorong ekonomi digital sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia
"E-commerce tetap maju, opportunity-nya mulai besar dan pemain tidak hanya berpikir soal pertumbuhan tetapi juga monetisasi dan model bisnis baru," ujarnya di Jakarta, Senin (7/10).
Kehadiran e-commerce memang memberikan pengalaman berbelanja yang unik dengan menggabungkan promo dan unsur hiburan. Hal ini terkait dengan banyaknya pencarian voucher, kupon dan promosi yang diberikan oleh pelaku e-commerce selama festival belanja seperti Harbolnas.
"Menurut Google Trends, pencarian tersebut telah meningkat dua kali lipat dalam empat tahun terakhir," lanjutnya.
Baca Juga: Bukalapak dan Lion Parcel jalin kerjasama di bidang logistik
Ia melihat ke depan potensi market domestik bagi e-commerce masih cukup potensial. Namun kesempatan untuk ekspor produk juga lebih mudah. Tidak hanya di kota-kota metropolitan, tetapi kota non metropolitan juga memiliki potensi pertumbuhan yang baik.
"Kalau logistik e-commerce di kota non metro sudah bisa garap, saya kira e-commerce akan tumbuh lebih tinggi lagi," tutupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News