kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

E-commerce sokong 25% dari bisnis pergudangan Mega Manunggal Property (MMLP)


Selasa, 06 April 2021 / 19:01 WIB
E-commerce sokong 25% dari bisnis pergudangan Mega Manunggal Property (MMLP)
ILUSTRASI. Proyek pergudangan dan logistik dengan pengembang PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pergudangan menjadi salah satu segmen usaha yang mampu bertahan di tengah terjangan pandemi Covid-19. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) pun melihat, secara umum bisnis pergudangan tetap terkena dampak pandemi, kendati tidak signifikan.

Head of Coporate Finance & Investor Relations MMLP Asa Siahaan mengatakan, beberapa permintaan atas ruang gudang masih terus ada. Terutama dari sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan e-commerce yang cukup tahan dalam kondisi pandemi.

Tenant MLLP sendiri sebagian besar berasal dari bisnis FMCG, e-commerce dan logistik. "Kami fokuskan untuk memfasilitasi kebutuhan mereka atas space gedung untuk tahun ini, baik eksisting maupun incoming potential tenant," kata Asa kepada Kontan.co.id, Selasa (6/4).

Dia mengamini, melesatnya sektor e-commerce menjadi salah satu pendorong pertumbuhan bisnis pergudangan. Tenant dari segmen e-commerce sendiri menyumbang sekitar 25% dari okupansi gudang MMLP.

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) anggarkan capex Rp 500 miliar di 2021

 

Kendati demikian, Asa menekankan bisnis pergudangan erat kaitannya dengan kondisi ekonomi. Dia berharap, ekonomi tahun ini bisa pulih sehingga kinerja sektor pergudangan maupun MMLP bisa terdongkrak naik.

"Kami berharap kondisi ekonomi dapat membaik pasca pandemi tahun 2021 dan mendorong aktivitas bisnis dapat berjalan lebih baik sehingga dapat menciptakan demand atas space pergudangan," pungkas Asa.

Dalam catatan Kontan.co.id, MMLP menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar di 2021. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan tiga proyek eksisting, yang berada di Pondok Ungu, Osowilangun, dan Manyar.

Selanjutnya: Indeks dolar AS akan kembali melemah, rupiah berpotensi menguat besok (7/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×