kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Penurunan BBM di satu wilayah rentan timbulkan penyelundupan


Senin, 14 September 2020 / 19:50 WIB
Ekonom: Penurunan BBM di satu wilayah rentan timbulkan penyelundupan
ILUSTRASI. Promo diskon Pertalite


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Langit Biru yang dilakukan PT Pertamina mulai mendapat kecaman dari beberapa pihak. Salah satunya datang dari Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira yang menyebut, program ini berpotensi mendorong terjadinya penyelundupan ke daerah lain.

Seperti diketahui, Program Langit Biru adalah program diskon harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Saat ini, Pertamina hanya memberlakukan program tersebut di Denpasar Bali dan Tangerang Selatan. 

"Kalau hanya satu daerah yang turun maka rentan terjadi penyelundupan ke daerah lain. Nanti pedagang eceran dan masyarakat akan memanfaatkan borong pertalite di Tangerang kemudian dijual lagi dengan harga lebih tinggi ke daerah lain. Ini kan memicu moral hazard di konsumen," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (14/9).

Dia juga menambahkan, penurunan harga BBM hanya di satu wilayah tidaklah adil. Penurunan harga BBM juga seharusnya merata di seluruh daerah. Terlebih, harga BBM non subsidi belum pernah mengalami penurunan sejak harga minyak dunia turun.

Baca Juga: Harga Pertalite di Tangsel turun, tak akan ungkit daya beli

"Iya (penurunan harga) harus merata. Toh harga minyak dunia memang sedang rendah," lanjut Bhima.

Lebih lanjut, dia bilang, adanya penurunan harga BBM ini bisa memunculkan dampak yang beragam bagi konsumsi masyarakat. Dia menilai, bila penurunan harga BBM terjadi di daerah dengan tingkat kasus positif rendah, maka hal ini akan mendorong masyarakat untuk lebih banyak bepergian.

Namun, bila penurunan harga terjadi di wilayah yang melaksanakan PSBB yang lebih ketat, maka ini tidak akan terlalu mendorong kegiatan masyarakat di luar rumah. Di Jakarta misalnya, adanya pembatasan kegiatan perkantoran juga menyebabkan penurunan pemakaian kendaraan.

Selanjutnya: Pertamina buka opsi perluas potongan harga Pertalite di daerah Jawa-Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×