kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi digital Indonesia diprediksi bernilai Rp 1.400 triliun tahun 2025


Selasa, 27 November 2018 / 15:36 WIB
Ekonomi digital Indonesia diprediksi bernilai Rp 1.400 triliun tahun 2025
ILUSTRASI. Logo Google


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh empat kali lipat pada tahun 2025, mencapai angka US$ 100 miliar (sekitar Rp 1.448 triliun). Proyeksi tersebut disampaikan Google dalam laporannya bersama Temasek di Jakarta, Selasa (27/11).

Dengan nilai sebesar itu pada 2025, ekonomi digital Indonesia disebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia akan didorong oleh sektor e-commerce, ride hailing, dan online media.

"Dari sisi Indonesia, tiga tahun lagi yang paling besar adalah online travel, e-commerce, dan ride hailing seperti Go-Jek dan Grab," papar Randy saat ditemui KompasTekno. Perluasan layanan yang ditawarkan ride-hailing seperti pesan antar makanan, disebut Randy cukup membantu pertumbuhan di sektor ini di Indonesia.

Tahun 2018, menurut Randy, ride-hailing di Indonesia mendulang angka US$ 3,7 miliar (sekitar Rp 53 triliun), diprediksi mencapai US$ 14 miliar (sekitar Rp 203 triliun).

Menurut catatan Google dan Tamasek, pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia tahun ini mencapai US$ 12,2 miliar (sekitar Rp 176 triliun). Pada 2025, angkanya diprediksi akan melambung hingga US$ 53 miliar (sekitar Rp 768 triliun).

Sementara, pertumbuhan sektor online media yang mencakup gaming, iklan, streaming video dan musik, di tahun 2018 mencapai angka US$ 2,7 miliar (sekitar Rp 39 triliun) dan diprediksi tumbuh mencapai US$ 8 miliar (sekitar Rp 115,9 triliun) pada 2025. Randy menambahkan, sektor online travel juga cukup menjanjikan.

Terlebih, mengingat salah satu startup online travel berhasil menjadi unicorn (memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar). "Untuk travel penetrasinya sudah lebih lumayan, lebih berkembang. Di seluruh Asia Tenggara, 41 persen sudah melakukan pemesanan melalui online travel," papar Randy.

Ditunjang penetrasi internet

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia ditunjang oleh penetrasi pengguna internet mobile di Indonesia yang kisarannya kini mencapai angka 150 juta pengguna. Google turut menuturkan jumlah engagement alias jam pemakaian internet di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di dunia setelah Thailand dan Brazil.

Peningkatan infrastruktur telekomunikasi dari pemerintah seperti pembangunan proyek Palapa Ring juga disebut akan turut membantu peningkatan ekonomi digital di Indonesia. Nilai ekonomi digital Indonesia tahun ini telah mencapai angka US$ 27 miliar (sekitar Rp 391 triliun).

Meski demikian, dari sisi nilai gross merchandise value (GMV), ekonomi internet Indonesia saat ini masih cukup rendah, hanya mencapai 2,9% dari pendapatan domestik bruto (PDB). Angka ini jauh di bawah China dan Amerika Serikat, di mana GMV Negeri Paman Sam telah mencapai 65% persen dari PDB di tahun 2016.

Sementara, dalam skala lebih besar, secara regional, ekonomi digital di wilayah Asia Tenggara diperkirakan tumbuh hingga mencapai nilai US$ 240 miliar (sekitar Rp 3.477 triliun) pada tahun 2025. Prediksi ini naik US$ 40 miliar dibanding estimasi sebelumnya yang dibuat tahun 2016.

"Dulu estimasinya tahun 2025 cuma US$ 200 miliar (sekitar Rp 2.899 triliun), tapi karena kami melihat pertumbuhannya semakin bagus, kami optimis mencapai angka ini," imbuh Randy.
Tahun ini, menurut Google dan Temasek, pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara telah mencapai US$ 72 miliar (sekitar Rp 1.042 trilun). Angka tersebut naik 37% dari tahun lalu yang menyentuh angka US$ 50 miliar (sekitar Rp 724 triliun). (Wahyunanda Kusuma Pertiwi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 2025, Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Bernilai Rp 1.400 Triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×