kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Facebook klaim tekan distribusi konten palsu hingga 80%


Jumat, 18 Mei 2018 / 15:00 WIB
Facebook klaim tekan distribusi konten palsu hingga 80%
ILUSTRASI.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi media sosial kerap dijadikan sebagai media penyebaran konten palsu tak jarang bersifat provokatif. Salah satu media sosial di Indonesia, Facebook beberkan upaya yang dilakukan guna memberantas konten palsu.

Alice Budisatrijo, News Partnership Lead Facebook Indonesia mengatakan terdapat beberapa langkah yang diambil oleh perusahaan. Facebook akan menghapus konten yang terbukti melanggar standar komunitas Facebook. Selain itu konten yang berasal dari akun palsu dan konten yang berasal dari akun yang berulang kali menyebarkan berita palsu akan dihapus.

Bila ada konten klik bait, palsu, berkualitas rendah tapi tidak melanggar standar komunitas Facebook, maka Facebook akan mengurangi distribusi konten tersebut.

Awal April 2018 lalu, facebook menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yang bisa mengkurasi fakta dari sebuah konten (third-party fact checker). Melalui kerjasama ini, Facebook memiliki fitur menganalisa fakta dari sebuah berita yang ada di Facebook.

"Cara kerjanya, berita yang dicurigai akan ditandai dan dikirimkan ke fact checker. Bila berita tersebut palsu, maka akan ditandai sebagai berita palsu. Lalu akan Facebook turunkan distribusinya, ujar Alice di Jakarta, Jumat (18/5).

Alice bilang saat ini mitra fact checker Facebook di Indonesia baru Tirto. Lantaran baru perusahaan ini yang mendapatkan sertifikasi fact checker dari International Fact Checking Network (IFCN). Ke depannya Alice bilang pihaknya akan menjalin kerjasama dengan mitra lain, selama mitra tersebut sudah mendapatkan sertifikat dari IFCN.

Bila seseorang terlanjur menyebarkan berita palsu, hasil analisis fitur ini akan mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna agar menghapus konten yang sudah disebarkan sebelumnya.

"Bila satu homepage di Facebook menyebarkan satu kali konten palsu maka kontribusinya diturunkan. Bila berulang kali menyebar berita palsu maka akan diturunkan seluruh konten dan domain page tersebut dan tidak bisa beriklan di Facebook," tambah Alice.

Alice menyatakan berdasarkan data internal Facebook secara global berita-berita palsu distribusinya berkurang hingga 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×