kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fastfood Indonesia (FAST) meraih kenaikan penjualan 25% sepanjang Ramadan


Senin, 10 Juni 2019 / 17:07 WIB
Fastfood Indonesia (FAST) meraih kenaikan penjualan 25% sepanjang Ramadan


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang musim Ramadan dan Lebaran, pemegang hak waralaba tunggal restoran KFC, PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) menikmati kenaikan penjualan sebesar 25% dibandingkan dengan bulan biasa.

Direktur FAST Shivashish Pandey mengakui di Ramadan dan Lebaran tahun ini memang ada kenaikan harga bahan pokok ayam. Tapi dia mengatakan kenaikannya tidak sebesar kenaikan harga ayam pada tahun lalu yang mencapai 20%. “Kita tidak naikkan harga jual,” ungkapnya kepada Kontan.co.id pada Senin (10/6).

Kendati ada kenaikan harga ayam, kenaikan penjualan KFC di Ramadan dan Lebaran ini cukup menggembirakan bagi FAST. Diakui Shivashish, memang ada penurunan penjualan di saat siang, tetapi memasuki waktu berbuka puasa penjualan langsung melonjak 25% lebih tinggi dibanding bulan biasa.

Tak hanya untuk berbuka, KFC juga menjadi salah satu restoran yang cukup sibuk untuk memenuhi permintaan sahur. Belum lagi di musim lebaran saat kecenderungan masyarakat yang berpergian memilih makan di restoran ketimbang memasak di rumah.

Sampai 31 Mei 2019, KFC telah menambah 25 gerai baru menjadi total 714 gerai. Sementara sepanjang 2018 KFC menambah 61 gerai. Nah, penambahan gerai yang mulai beroperasi sejak tahun lalu itu diakui Shivashish mendorong kenaikan penjualan sekitar 6%.

Tahun ini, FAST menargetkan pendapatan tumbuh 13,5% dibandingkan dengan capaian tahun 2018 lalu menjadi sekitar Rp 6,8 triliun. Sampai kuartal I 2019, FAST telah mencatat pendapatan sebesar Rp 1,53 trilun atau sudah 22,5% dari target. Adapun pendapatan FAST di kuartal I 2019 dibanding periode yang sama tahun lalu itu tumbuh 14,77%.

Adapun untuk laba bersih diharapkan bisa mencapai 4% sampai 5% dari pendapatan. Jika target pendapatan tidak meleset, maka diharapkan laba bersih FAST bisa mencapai sekitar Rp 272 miliar sampai Rp 340 miliar. Tahun 2018, FAST mencatat laba tahun berjalan sebesar 212,01 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×