kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Federal Karyatama dan ExxonMobil perkuat sinergi distribusi di tahun 2019


Senin, 29 April 2019 / 18:56 WIB
Federal Karyatama dan ExxonMobil perkuat sinergi distribusi di tahun 2019


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Lubricants telah resmi menjadi bagian dari ExxonMobil, sejak 28 Juni 2018 lalu. Bergabungnya Federal Lubricants ke ExxonMobil merupakan sinergi positif, yang membuka ruang lebih lebar untuk perkembangan penetrasi pasar produk-produk yang dihasilkan keduanya.

Salah satu hal penting dari bergabungnya Federal Lubricants ke ExxonMobil adalah proses integrasi jaringan (dual brand integration) terkait pergerakan produk-produk di pasar.

Sebagaimana diketahui, ExxonMobil sebelumnya telah memiliki entitas perusahaan yang memasarkan pelumas yaitu ExxonMobil Lubricants Indonesia.

Kedua entitas ini mulai melakukan integrasi jaringan distribusi penjualan yang berfokus pada area-area potensial, meliputi wilayah-wilayah di Jawa, Bali, dan Sumatera.

Proses ini diharapkan berimplikasi pada peningkatan availability, dan visibility produk-produk dari keduanya yang berujung pada peningkatan penjualan berkesinambungan.

Lebih jauh, upaya integrasi jaringan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu, biaya, serta sejumlah aktivitas operasional lainnya dalam mendistribusikan produk.

Penyebaran integrasi jaringan distribusi antara kedua merek akan terus ditingkatkan di wilayah-wilayah lainnya, sehingga nantinya akan merata di seluruh Indonesia.

Patrick Adhiatmadja, Presiden Director PT Federal Karyatama (FKT) menjelaskan proses integrasi ExxonMobil dan Federal Karyatama akan menghasilkan satu manajemen yang akan mengelola dua merek pelumas. Saat ini FKT memiliki merk Federal Oil, sedangkan untuk ExxonMobil dengan merek Mobil.

Sayangnya untuk target dan pangsa pasar belum dapat dibeberkan. Menurutnya masih terlalu dini untuk menargetkan pertumbuhan akibat bergabungnya dua jaringan distribusi.

Untuk dua roda (2W), merek Mobil boleh dibilang masih sangat baru, sehingga belum memiliki pangsa pasar yg terlihat, namun Federal Oil sangat dominan.

"Fokus kami adalah bertumbuh lebih besar dari pertumbuhan populasi sepeda motor, terutama dengan fokus di segmen motor matic/skutik," kata Patrick kepada Kontan.co.id, Senin (29/4).

Adapun di roda empat (4W), merek Mobil sudah lebih mapan dan memiliki konsumen loyal yg cukup banyak di Indonesia. Perkembangan di segmen 4W akan di fokuskan pada kendaraan LMPV dan LCGC, dengan memanfaatkan teknologi kelas dunia dari ExxonMobil. "Harapan kami agar dapat mendapat lebih banyak penjualan di segmen ini," tambahnya.

Patrick menambahkan proses integrasi pasca akuisisi masih dilakukan. Pada tataran pemasaran produk, saat ini sudah mulai digulirkan integrasi jaringan penjualan untuk produk- produk dari Federal Lubricants dan ExxonMobil Lubricants Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat memperluas jaringan pemasaran produk, serta berimplikasi pada tumbuhnya pangsa pasar.

Selanjutnya, Patrick menambahkan bahwa proses integrasi jaringan ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen, dengan ketersediaan secara maksimal produk di pasar.

Saat ini FKT Cilegon masih memproduksi pelumas untuk Federal saja. Sedangkan produk ExxonMobil masih diimpor.  

"Namun sedang dijajaki untuk bisa juga memproduksi pelumas merek Mobil di Cilegon dan saat ini beberapa hal teknis sedang dibicarakan," pungkasnya.

Sekadar info, kapasitas produksi pabrik FKT Cilegon mampu mencapai 100 juta liter setahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×