kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fenomena flash sale, Ketum iDEA: Konsumen perlu paham teknisnya


Kamis, 30 Agustus 2018 / 21:58 WIB
Fenomena flash sale, Ketum iDEA: Konsumen perlu paham teknisnya


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir-akhir ini fenomena flash sale mengundang tingginya partisipasi publik lantaran harga yang ditawarkan lebih murah untuk beragam produk oleh beberapa pelaku e-commerce di Indonesia. Meski begitu, tak sedikit konsumen yang kecewa karena tak berhasil mendapatkan produk flash sale.

Mengenai hal ini, Ketua Umum Indonesian e-Commerce Association (idEA) Ignatius Untung menyampaikan bahwa diperlukan edukasi untuk publik agar konsumen bisa memahami teknis ketika e-commerce menyelenggarakan flash sale. 

"Sehingga mereka tidak terlalu kecewa ketika tidak beruntung mendapat produk yang diinginkan. Apalagi jumlah pengunjung sebuah flash sale pastinya tidak sedikit,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Kamis (30/8).

Sebagai contoh, Untung menjelaskan flash sale yang dilakukan e-commerce layaknya sebuah program clearance sale yang dilakukan oleh toko-toko offline. Sehingga, ketika konsumen tidak beruntung mendapatkan produk dalam flash sale, bukan berarti mereka sedang ditipu oleh e-commerce.

"Tetapi bisa jadi kalah cepat karena pada saat itu juga terdapat jutaan bahkan puluhan juta konsumen lain yang memperebutkan barang yang sama. Jika di toko offline masyarakat sering menemukan adanya clearance sale, flash sale tidak berbeda dengan itu. Barangnya terbatas, sementara yang mau (membeli) banyak,” paparnya.

Ia juga memberi contoh jika ada sebuah toko offline yang menyelenggarakan clearance sale dengan jumlah produk 30 buah, ketika toko dibuka, ternyata ada 150 orang yang hadir bersamaan memperebutkan 30 produk yang dijual. 




TERBARU

[X]
×