kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fokus bangun rumah subsidi, SPS Group targetkan jual 15.000 unit tahun ini


Sabtu, 01 Juni 2019 / 13:47 WIB
Fokus bangun rumah subsidi, SPS Group targetkan jual 15.000 unit tahun ini


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Pertiwi Rejeki (SPS Group) masih akan fokus untuk mengembangkan proyek rumah murah karena pasarnya masih sangat besar. Potensi pasar tersebut juga bisa dihoting dengan mudah.

Tahun 2019 ini, perusahaan membidik penjualan 15.000 unit rumah terutama dengan mengandalkan Grand Cikarang City 2 seluas 280 hektare (ha).

Merujuk pada angka GDP per kapita, mayoritas penghasilan penduduk Indonesia sebesar 3.700 dollar Amerika/tahun yang artinya bila dibagi per bulan rata-rata Rp3,8 juta.

“Dengan angka segini artinya rata-rata kemampuan mencicil penduduk Indonesia berkisar Rp1,2 juta-Rp1,3 juta/bulan, ini artinya segmen untuk rumah subsidi dan subsidi plus, makanya kita fokus di pasar ini. Rumah murah juga tidak mengenal istilah lesu karena pasarnya yang sangat besar dan merupakan kebutuhan utama,” jelas Asmat Amin, CEO SPS Group dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (1/6).

Itu sebabnya, SPS Group tetap konsisten fokus pada kalangan menengah bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan konsisten melayani segmen rumah bersubsidi.

Hingga saat ini, sebagian besar lokasi proyek SPS Group berada di Cikarang, Bekasi, dan telah meluas hingga Karawang, Subang, dan segera menyusul di Purwakarta (semuanya di Jawa Barat).

SPS Group juga fokus pengembangan rumah murah di kawasan-kawasan industri yang memiliki basis pasar dari kalangan pekerja industri tersebut.

Sebagai gambaran, tahun 2018 lalu SPS Group berhasil mengembangkan sebanyak 12.000 unit rumah dan kerap melakukan akad massal hingga ribuan unit sekaligus dengan Bank BTN untuk proyek di Grand Cikarang City 2, Grand Vista Cikarang, Vila Kencana Karawang, dan Grand Subang Residence.

Kiprah SPS Group sebagai pengembang yang fokus pada segmen rumah sederhana selama 18 tahun sudah berhasil mensuplai sebanyak lebih dari 100.000 unit. Tahun 2017 SPS Group berhasil menjual sebanyak 10.000 unit dari tiga proyeknya.

Villa Kencana Cikarang (125 ha) juga sempat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan melakukan akad kredit serempak sebanyak 4.000 unit rumah.

Pada tahun yang sama, dari Grand Cikarang City (560 ha) dan Grand Vista Cikarang (65 ha) berhasil dijual sebanyak 10.000 unit. Kemudian Grand Cikarang City (280 ha) sebanyak 2.400 unit dan Grand Vista Cikarang (65 ha) sebanyak 4.000 unit. Dari rata-rata penjualan 5.000-an unit per tahun, SPS menggenjot kapasitas produksinya menjadi rata-rata 10.000 unit per tahun.

“Banyak strategi yang kami terapkan, yang paling penting kami memiliki strategi khusus terkait pembebasan lahan karena ini yang paling sulit. Tidak semua pengembang memiliki kemampuan membebaskan lahan yang bisa dikembangkan untuk rumah bersubsidi dan itu yang menjadi expertise kami,” bebernya.

Strategi lainnya yang dilakukan yaitu aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Bank BTN yang menjadi mitra utama terkait pembiayaan perumahan.

Kemudian SPS Group juga menggandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk memperlancar pemasaran rumahnya. Pemasaran kepada berbagai industri yang memiliki karyawan besar juga dilakukan untuk membukukan penjualan borongan (bulk sales).

Kecepatan juga menjadi kunci sukses pengembangan rumah murah. Dengan margin keuntungan tipis, pengembangan harus dilakukan dengan kecepatan yang tinggi untuk memperlancar cashflow perusahaan.

Misalnya, memasarkan 2.500 unit rumah harus bisa dilakukan dalam 1,5 bulan-3 bulan sehingga dana yang ada bisa digunakan untuk membeli lahan baru sehingga pengembangan dan belanja tanah bisa berjalan seiring untuk menjamin kontinuitas perusahaan.

“Cashflow harus cepat sehingga kita bisa segera belanja lahan baru untuk pengembangan berikutnya. Rata-rata yang kita lakukan fifty-fifty untuk pengembangan proyek berjalan dan belanja tanah. Hingga saat ini landbank yang sudah kita kuasai sekitar 1.000 ha dan 70% ada di Cikarang sisanya di Karawang, Subang, dan Purwakarta." kata Asmat.

Dia optimistis, pengembangan rumah subsidi tahun ini akan semakin baik terlebih dengan sudah diberlakukannya harga patokan baru untuk rumah bersubsidi per Mei 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×