kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Freeport kucurkan dana hingga US$ 5 juta per tahun untuk restorasi lahan tambang


Senin, 13 Januari 2020 / 21:25 WIB
Freeport kucurkan dana hingga US$ 5 juta per tahun untuk restorasi lahan tambang
ILUSTRASI. andy.dwijayanto@kontan.co.id-Andy Dwijayanto / KONTAN-Tambang Bawah Tanah Freeport Bakal Membentang 1000 Km


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu perusahaan tambang mineral terbesar di Indonesia bahkan dunia, PT Freeport Indonesia (PTFI) turut melakukan usaha perbaikan dan pemulihan lahan tambang di Grasberg, Papua.

Senior Manager Lingkungan Hidup PTFI Gesang Setyadi menyampaikan, PTFI sudah memulai kegiatan restorasi lahan tambangnya di Grasberg sejak pertengahan 1990-an.

Ia pun menyebut, tiap 5 tahun sekali PTFI mengajukan rancangan rencana reklamasi lahan bekas tambang ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Ada uang yang kami jaminkan ke bank sesuai biaya yang dikeluarkan. Nantinya Kementerian ESDM juga rutin lakukan verifikasi terhadap perkembangan kami di tiap tahun,” jelas Gesang, Jumat (10/1) lalu.

Baca Juga: Rombongan bus karyawan Freeport di Papua diberondong peluru

PTFI pun menyediakan dana investasi sekitar US$ 2 juta hingga 5 juta per tahun untuk melaksanakan program rehabilitasi lahan tambang Grasberg. Biaya tersebut meliputi penyiapan material untuk kegiatan penanaman dan penyiapan lahan.

Gesang mengaku, proses restorasi di area tambang Grasberg tidak mudah. Apalagi, lokasi tambang berada di ketinggian 4.200 meter dari permukaan laut.

Alhasil, tidak sembarang tumbuhan bisa ditanam di sana. Sebagian tumbuhan yang bisa bertahan di ketinggian tersebut berbentuk rumput-rumputan.

“Pertumbuhan tanamannya juga lambat yakni butuh waktu 5—10 tahun untuk ke tahap maksimal, sehingga butuh perawatan ekstra,” ungkap dia.

Di samping itu, PTFI juga dihadapkan dengan tantangan cuaca ekstrem di area tambang Grasberg. Lantaran berada di daerah pegunungan, curah hujan di sana jelas lebih tinggi dengan suhu yang cenderung dingin.

Baca Juga: Dorong hilirisasi tambang, Freeport Indonesia akan realisasikan smelter

Dalam melakukan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang, PTFI juga bekerja sama dengan kontraktor lokal. Perusahaan ini turut melibatkan peran serta masyarakat lokal di sekitar tambang. Ini mengingat ada 5 suku yang tinggal di wilayah sekitar tambang Grasberg.

Ke depan, PTFI dipastikan akan terus melanjutkan program pemulihan lahan tambang yang telah dioperasikannya. Terlebih, pada tahun ini operasional tambang terbuka Grasberg diperkirakan berakhir dan perusahaan sedang dalam masa transisi menuju eksplorasi tambang bawah tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×